Kisah Bandit Sadis Pimpinan Ramlan Temukan Rumah Dodi di Pulomas

Jum'at, 30 Desember 2016 | 12:33 WIB
Kisah Bandit Sadis Pimpinan Ramlan Temukan Rumah Dodi di Pulomas
Petugas Tim Forensik Polda Metro Jaya membawa lima jenazah korban pembunuhan yang terjadi di Perumahan Pulomas, Jakarta, Selasa (27/12/2016). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dari hasil konfrontir keterangan Erwin Situmorang dan Alfins Bernius Sinaga terungkap awal mula perampokan dan pembunuhan terhadap enam orang di rumah pengusaha Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur.

Pada Sabtu (24/12/2016), empat pelaku berkeliling di pemukiman penduduk sekitar kampus Sekolah Tinggi Ilmu Maritim, Pulomas. Mereka mencari sasaran rumah mewah yang pintunya terbuka.

Empat pelaku yaitu Erwin, Alfins, Ramlan Butarbutar, dan Yus Pane. 

Karena tidak menemukan rumah mewah yang memungkinkan untuk dirampok, keempat pelaku langsung makan.

"Jadi yang pertama, pada tanggal 24 yang bersangkutan itu, berempat makan di rumah makan Padang dekat kampus maritim di Pulomas," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (30/12/2016).

Otak aksi komplotan tersebut adalah Ramlan. Ramlan yang dikenal sebagai Porkas itu merupakan perampok kambuhan. Dia seorang residivis.

"Memang yang memunculkan pertama untuk merampok adalah Ramlan Butarbutar. Kemudian setelah mereka tidak menemukan adanya target yang dicari, mereka kembali," ujar Argo.

Kemudian sampailah pada tanggal hari Senin (26/12/2016). Mereka kembali ke kawan perumahan di Pulomas.

"Kebetulan sekitar jam 10.00 WIB, mereka, si pelaku melihat ada orang yang ke luar rumah. Kemudian dia berhenti dan dia mengecek. Kebetulan rumah itu rumah korban (Dodi)," tutur Argo.

Setelah memarkirkan mobil, pelaku yang pertamakali masuk ke dalam rumah Dodi adalah Ridwan Sitorus alias Yus Pane.

"Dia mengecek, tidak terkunci, kemudian dia masuk. Disusul dua orang lagi si Ramlan dan Erwin ini. Sedangkan Alfins Sinaga ada di mobil," kata Argo.

"Setelah masuk, itu yang terjadi," Argo menambahkan.

Sebelas orang di dalam rumah dipaksa masuk ke dalam satu kamar mandi.

Yus Pane naik ke lantai dua rumah Dodi dan membongkar sebuah lemari. Setelah mendapatkan apa yang dicari, komplotan bandit pun kabur. Mereka meninggalkan 11 korban yang sesak nafas di dalam kamar mandi

Korban baru ditemukan keesokan harinya, Selasa (27/12/2016).

Dodi ditemukan tak bernyawa bersama lima orang lainnya di dalam kamar mandi. Lima orang yang lainnya yaitu Diona Arika Andra (16 tahun, anak Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, anak ketiga Dodi), Amalia Calista Putri Pahlevi‎ atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir.

Di kamar mandi yang sama, ada lima korban yang selamat yaitu Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.

"Sekitar 19 jam setelah kejadian itu. Setelah kita olah TKP, kita lalu menangkap dua orang (Ramlan dan Erwin) di daerah Bekasi. Dan malamnya kita menangkap satu lagi (Alfins). Jadi ada tiga tersangka yang sudah kita amankan," kata Argo.

Ramlan mati ditembak polisi karena melawan saat akan ditangkap. Erwin berhasil dibekuk hidup-hidup. Sedangkan Yus Pane kabur dan sekarang sedang diburu polisi.

Foto Yus Pane telah disebar polisi ke masyarakat. Argo meminta masyarakat yang mengetahui lelaki dengan ciri-ciri Yus Pane segera melapor ke polisi.

"Kita juga berupaya untuk mengungkap tersangka yang satu lagi, yang sampai sekrang buron. Kemarin kita terbikan DPO. Mungkin sudah kita masukkn ke medsos. Kalau melihat orang ini agar hubungi kepolisian," kata Argo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI