Jenazah otak perampokan dan pembunuhan di rumah mewah milik Dodi Triono, Ramlan Butarbutar alias Porkas, sudah bisa dibawa pulang keluarganya, hari ini. Saat ini jenazah residivis tersebut masih berada di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
"Untuk RS. Polri sudah kita lakukan perawatan jenazah. Peti termasuk aksesoris jenazah udah kita siapkan juga. Kami siap serahkan hari ini pun kita siap," kata Kepala Bidang Pelayanan Kedokteran kepolisian RS Polri Kramatjati Yusuf Mawadi di RS Polri Kramatjati.
Mengenai hasil autopsi terhadap jenazah bandit yang punya ciri-ciri berjalan pincang itu, Yusuf enggan memberikan keterangan kepada wartawan.
Dia hanya memastikan bahwa proses autopsi telah dilakukan sepenuhnya.
"Outopsi sudah dilakukan yang masalah itu hasil. Karena proses otopsi tidak sederhana. Itu memerlukan pemeriksaan patologi dan lain-lain yang butuh waktu. Kedua hasil autopsi tidak untuk dipublikasikan, jadi nanti otopsi kalau sudah selesai tentu kita kan serahkan ke penyidik," kata dia.
"Untuk RS. Polri sudah kita lakukan perawatan jenazah. Peti termasuk aksesoris jenazah udah kita siapkan juga. Kami siap serahkan hari ini pun kita siap," kata Kepala Bidang Pelayanan Kedokteran kepolisian RS Polri Kramatjati Yusuf Mawadi di RS Polri Kramatjati.
Mengenai hasil autopsi terhadap jenazah bandit yang punya ciri-ciri berjalan pincang itu, Yusuf enggan memberikan keterangan kepada wartawan.
Dia hanya memastikan bahwa proses autopsi telah dilakukan sepenuhnya.
"Outopsi sudah dilakukan yang masalah itu hasil. Karena proses otopsi tidak sederhana. Itu memerlukan pemeriksaan patologi dan lain-lain yang butuh waktu. Kedua hasil autopsi tidak untuk dipublikasikan, jadi nanti otopsi kalau sudah selesai tentu kita kan serahkan ke penyidik," kata dia.
Ramlan merupakan penjahat kambuhan. Dia menjadi perampok setelah tak lagi bekerja sebagai supir angkutan umum.
Dia punya banyak jejak kejahatan. Sebelum merampok di rumah Dodi Triono, pada tahun 2015, dia dan komplotannya merampok rumah warga Korea di Depok. Daerah operasi bandit ini selain di Depok, juga di Jakarta, Bekasi, Bogor, bahkan sampai Jawa Tengah.
Sebelum itu, dia melakukan perampokan di berbagai tempat. Sampai akhirnya dia ditembak karena melawan petugas setelah merampok dan membunuh enam orang di rumah Dodi Triono.
Tembakan polisi mengenai pembuluh darah Ramlan sehingga darahnya mengalir deras. Dia tewas kehabisan darah.
Dia punya banyak jejak kejahatan. Sebelum merampok di rumah Dodi Triono, pada tahun 2015, dia dan komplotannya merampok rumah warga Korea di Depok. Daerah operasi bandit ini selain di Depok, juga di Jakarta, Bekasi, Bogor, bahkan sampai Jawa Tengah.
Sebelum itu, dia melakukan perampokan di berbagai tempat. Sampai akhirnya dia ditembak karena melawan petugas setelah merampok dan membunuh enam orang di rumah Dodi Triono.
Tembakan polisi mengenai pembuluh darah Ramlan sehingga darahnya mengalir deras. Dia tewas kehabisan darah.
Ramlan ditangkap bersama anggotanya, Erwin Situmorang, di rumah kontrakan Gang Kalong, RT 6, RW 2, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (28/12/2016). Erwin berhasil ditangkap hidup-hidup setelah ditembak.
Setelah itu, polisi kembali menangkap Elfins Bernius Sinaga yang berperan sebagai supir komplotan ketika menjalankan aksi di rumah Dodi. Sinaga ditangkap tanpa perlawanan di rumah Villa Mas Indah, Blok C, Bekasi Utara.
Suara.com - Sekarang polisi masih memburu Yus Pane yang diduga turut membantu kawanan bandit sadis beraksi.