Polisi memeriksa R alias Ucok, adik Ramlan Butarbutar alias Porkas. Ramlan adalah pimpinan bandit yang melakukan perampokan dan mengakibatkan enam orang tewas di rumah Dodi Triono.
"Masih diperiksa," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan di Polda Metro Jaya.
Iriawan mengatakan tidak menutup kemungkinan status Ucok ditingkatkan menjadi tersangka. Dia diduga membantu menyembunyikan Ramlan dan Erwin Situmorang dari kejaran polisi.
"Yah mungkin yang bersangkutan kalau memang kita bisa kenakan kasus membantu persembunyian pelaku kejahatan, kita lihatlah," kata dia.
Mantan Kapolda Jawa Barat menambahkan penyidik juga masih mendalami latar belakang Ucok.
"Iya itu dia, kita dalami," kata dia.
Status Ucok, kata Iriawan, akan diumumkan pada Jumat (30/12/2016) besok.
"Mungkin hari ini selesai pemeriksaan bagaimana kedudukan status tersangka ya. Besok akan kita jelaskan ke teman-teman," katanya.
Ucok diamankan polisi pada Rabu (28/12/2016) kemarin. Dia diamankan setelah polisi menangkap Ramlan dan Erwin di kontrakan Jalan Kalong, RT 8, RW 2, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Polisi juga meringkus Alfins Bernius Sinaga yang berperan sebagai driver saat aksi pada Senin (26/12/2016). Dia diringkus di rumah Villa Mas Indah, blok C, Bekasi Utara.
Saat ini, polisi masih mengejar tersangka Yus Pane.
Setelah memberikan keterangan pers, Kapolda menjenguk lima korban yang selamat setelah disekap belasan jam di rumah Dodi.
Usai saksi kunci, Kapolda mengatakan penyidik belum akan meminta keterangan dari mereka, mengingat kondisinya masih trauma.
"Itu, biarkan dulu kasihan. Kasihan masih belum pulih. Nanti dokter akan memastikan kapan bisa diambil keterangan berita acara. Demikian juga putri dari pada almarhum Pak Dodi. Nanti setelah tim psikologi kami mengizinkan," kata Iriawan.
Tim psikolog akan mendampingi mereka selama masa pemulihan.
"Tim dari psikologi sudah ada di sini untuk memulihkan kembali fisik maupun psikisnya," ujar Iriawan.
Para bandit menyekap sebelas korban di dalam kamar mandi. Mereka ditumpuk. Keesokan harinya, Selasa (27/12/2016), mereka baru ditemukan. Enam orang meninggal dunia yakni Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16 tahun, anak Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, anak ketiga Dodi), Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir.
Kemudian, lima korban yang selamat yaitu Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy. (Welly Hidayat)
"Masih diperiksa," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan di Polda Metro Jaya.
Iriawan mengatakan tidak menutup kemungkinan status Ucok ditingkatkan menjadi tersangka. Dia diduga membantu menyembunyikan Ramlan dan Erwin Situmorang dari kejaran polisi.
"Yah mungkin yang bersangkutan kalau memang kita bisa kenakan kasus membantu persembunyian pelaku kejahatan, kita lihatlah," kata dia.
Mantan Kapolda Jawa Barat menambahkan penyidik juga masih mendalami latar belakang Ucok.
"Iya itu dia, kita dalami," kata dia.
Status Ucok, kata Iriawan, akan diumumkan pada Jumat (30/12/2016) besok.
"Mungkin hari ini selesai pemeriksaan bagaimana kedudukan status tersangka ya. Besok akan kita jelaskan ke teman-teman," katanya.
Ucok diamankan polisi pada Rabu (28/12/2016) kemarin. Dia diamankan setelah polisi menangkap Ramlan dan Erwin di kontrakan Jalan Kalong, RT 8, RW 2, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Polisi juga meringkus Alfins Bernius Sinaga yang berperan sebagai driver saat aksi pada Senin (26/12/2016). Dia diringkus di rumah Villa Mas Indah, blok C, Bekasi Utara.
Saat ini, polisi masih mengejar tersangka Yus Pane.
Setelah memberikan keterangan pers, Kapolda menjenguk lima korban yang selamat setelah disekap belasan jam di rumah Dodi.
Usai saksi kunci, Kapolda mengatakan penyidik belum akan meminta keterangan dari mereka, mengingat kondisinya masih trauma.
"Itu, biarkan dulu kasihan. Kasihan masih belum pulih. Nanti dokter akan memastikan kapan bisa diambil keterangan berita acara. Demikian juga putri dari pada almarhum Pak Dodi. Nanti setelah tim psikologi kami mengizinkan," kata Iriawan.
Tim psikolog akan mendampingi mereka selama masa pemulihan.
"Tim dari psikologi sudah ada di sini untuk memulihkan kembali fisik maupun psikisnya," ujar Iriawan.
Para bandit menyekap sebelas korban di dalam kamar mandi. Mereka ditumpuk. Keesokan harinya, Selasa (27/12/2016), mereka baru ditemukan. Enam orang meninggal dunia yakni Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16 tahun, anak Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, anak ketiga Dodi), Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir.
Kemudian, lima korban yang selamat yaitu Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy. (Welly Hidayat)
Suara.com -