Suara.com - Isu sentimen agama yang menguat akhir-akhir ini mendapat perhatian rohaniawan Franz Magnis Suseno. Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara mengatakan agama merupakan perantara antara manusia dan Allah. Sudah sepatutnya, setiap orang beragama menjadikan agama sebagai sumber kedamaian, bukan perpecahan.
"Saya kira kita sadari agama itu akhirnya mengenai Allah. Allah itu yang maha rahim, rahmat, maka agama mesti memancarkan kerahiman Ilahi. Mesti bisa serasa sebagai rahmat, bukan hanya bagi anggotanya sendiri, tetapi bagi semua," kata Magnis di aula Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (29/12/2016).
Magnis menilai tidak benar jika ada yang menganggap agama menakutkan.
"Kalau agama menakutkan, masalahnya bukan pada agama, tetapi manusia yang mungkin sudah menyalahgunakannya," ujar Magnis.
Magnis menekankan agama adalah pembawa kedamaian, serta mencerminkan kasih Tuhan.
Sudah menjadi tugas agamawan untuk menyampaikan hal itu kepada masyarakat.
"Jadi mesti menjadi rendah hati dan tahu diri. Dari agamawan kita mengharapkan itu. Itu tidak gampang karena melawan dorongan nafsu, menyatakan diri yang ada di hati setiap orang," tutur Magnis.
"Kalau kita sadar betapa Tuhan jauh melampaui kita. Agamawan yang bicara tentang Tuhan mesti selalu dengan sangat rendah hati, bahkan sadar bahwa bicaranya pasti tidak seluruhnya memadai," Magnis menambahkan.