2.342 Bencana Alam di Indonesia Selama 2016, Rekor Baru

Siswanto Suara.Com
Kamis, 29 Desember 2016 | 14:24 WIB
2.342 Bencana Alam di Indonesia Selama 2016, Rekor Baru
Suasana ruang kelas yang hancur akibat gempa bumi di SMK Negeri 1 Bandar Baru, Pidie Jaya, Aceh, Sabtu (10/12/2016) [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sedangkan untuk bencana geologi. Selama tahun 2016 terjadi 5.578 gempabumi atau rata-rata 460 gempa setiap bulan, dan 12 gempa, di antaranya merusak.

Berdasarkan kekuatannya terdapat 181 kali gempa di atas M 5,10 kali  gempa dengan kekuatan M 6-6,9 dan 1 kali  gempa berkekuatan M 7,8 (pada 2/3/2016).

Gempa paling merusak adalah gempa Pidie Jaya M 6,5 pada 7 Desember 2016 yang menyebabkan 103 jiwa meninggal dunia, 267 jiwa luka berat, 127 jiwa luka berat, 91.267 jiwa mengungsi, 2.357 rumah rusak berat, 5.291 rumah rusak sedang, 4.184 rumah rusak ringan dan kerusakan lainnya.

Kejadian gempa M 7,8 dan tsunami kecil pada 2 Maret 2016 memberikan pembelajaran bahwa peringatan dini sudah berjalan dengan baik. Namun masih ada masalah di hilirnya yaitu respon Pemda dan masyarakat saat terjadi peringatan dini tsunami.

Sedangkan untuk bencana letusan gunung api. Hingga saat ini terapat 16 gunungapi aktif dari 127 gunung api yang statusnya di atas normal. 1 status awas (level 4) dan 15 status waspada (level 2).

Sistem peringatan dini gunungapi berjalan dengan baik. Selama tahun 2016, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, terus meletus. Sejak 2 Juni 2015 hingga sekarang status awas (level 4) Gunung Sinabung. Aktivitas masih tinggi, hampir setiap hari meletus dan diikuti luncuran awan panas.

Kawasan rawan bencana terus bertambah luas sehingga jumlah warga yang harus direlokasi juga bertambah. Saat ini masih ada warga 9.319 jiwa dari 9 desa di sekitar Gunung Sinabung yang mengungsi Selain itu juga ada 4.967 jiwa warga dari 4 desa yang dalam persiapan relokasi mandiri.

"Meningkatnya bencana tersebut tentu menuntut upaya pengurangan risiko bencana perlu ditingkatkan. Budaya sadar bencana masih cukup rendah. Jutaan masyarakat Indonesia masih tinggal di daerah rawan bencana dengan tingkat mitigasi bencana yang rendah," kata Sutopo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI