Ramlan dan komplotannya terekam CCTV ketika sedang merampok dan menyekap keluarga Dodi Triono di Pulomas Utara, Jakarta Timur, pada Senin (26/12/2016).
Salah satu yang paling dikenali polisi dari lelaki berbahaya ini adalah jalannya yang terpincang-pincang.
Sampai akhirnya, polisi menemukan keberadaan Ramlan di rumah kontrakan Gang Kalong, RT 6, RW 2, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (28/12/2016) sekitar jam 15.00 WIB.
Saat hendak ditangkap, dia melawan petugas. Polisi pun melepaskan timah panas. Ramlan terkapar. Dia tewas karena kehabisan darah.
Sementara anggota komplotannya, Erwin Situmorang, ditangkap hidup-hidup dengan luka tembak.
Setelah melumpuhkan kedua bandit, polisi menciduk adik Ramlan berinisial R alias Ucok. Status Ucok saat ini masih terperiksa. Dia diduga menyembunyikan kakaknya dari kejaran polisi.
Tak lama setelah itu, polisi menangkap tersangka lainnya, Alfins Bernius Sinaga. Sinaga yang berperan sebagai supir komplotan ketika menjalankan aksi di rumah Dodi pada Senin (26/12/2016), ditangkap di rumah Villa Mas Indah, Blok C, Bekasi Utara.
Kejahatan keji yang dilakukan komplotan Ramlan di rumah Dodi menewaskan enam orang, yakni Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16 tahun, anak Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, anak ketiga Dodi), Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir.
Sementara lima korban yang lainnya selamat yaitu Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.
Mereka disekap sejak Senin dan baru ditemukan dalam posisi tumpang tindih di kamar mandi pada Selasa (27/12/2016) pagi.