Sehari Bisa Tangkap Pembunuh Sekeluarga, Kapolri: Luar Biasa

Rabu, 28 Desember 2016 | 18:38 WIB
Sehari Bisa Tangkap Pembunuh Sekeluarga, Kapolri: Luar Biasa
Kapolri Jenderal Tito Karnavian seusai rapat koordinasi dengan Menkopolhukam di Gedung Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016). [Suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memuji kinerja jajaran Polda Metro Jaya yang begitu cepat menangkap dua tersangka kasus perampokan dan pembunuhan di rumah pengusaha Dodi Triono di Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur.

"Cuma waktu satu hari dapat menangkap dua pelaku. Saya anggap luar biasa," kata Kapolri dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2016).

Menurut Kapolri kinerja anggotanya luar biasa karena penangkapan terhadap para tersangka murni pengembangan.

"Karena ini bukan tertangkap tangan, tapi murni olah pengembangan dari tempat kejadian perkara," kata Kapolri.

Anggota polisi dapat melacak tersangka lewat pengolahan data yang terekam di kamera tersembunyi CCTV rumah Dodi.

"Jadi ini juga menjadi peringatan bagi kita bahwa digital security perlu ditingkatkan. Kasus peledakan bom di Thamrin Jakarta Pusat juga bisa diungkap melalui CCTV, begitu juga dengan kasus di Pulomas ini," tutur Tito.

Para penjahat beraksi pada Senin (26/12/2016) siang.

Pelaku masuk ke pekarangan rumah lewat pintu gerbang dengan tenang.

Ketika itu di dalam rumah, Dodi, anaknya, dan sahabat anaknya, sedang berkumpul.

Baca Juga: Begini Cara Polisi Melacak Pembunuh Keluarga Dodi

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda menceritakan kesaksian salah satu anak Dodi, Zanette Kalila Azaria (13).

"Traumanya sangat luar biasa," kata Erlinda usai menjenguk Zanette yang dirawat di Rumah Sakit Kartika, Pulomas, Selasa (27/12/2016).

Zanette sempat dipisahkan oleh pelaku dari korban lainnya. Dia dibawa ke kamar mandi dan dimasukkan ke dalam bak.

"Dia (Zanette) dibawa ke ruangan berbeda dengan orang dewasa, dia itu ada bathtub dan air, dia dimasukkan ke dalam bak air itu dan ditodongkan dengan senjata api," kata Erlinda.

"Saya tak kuat dengarnya," Erlinda menambahkan.

Erlinda mengatakan dari kedua mata Zanette ketika bercerita terpancar kemarahan.

"Karena tadinya cerita antusias, bola matanya menjadi seolah nanar berdinar karena marah sama si orang itu," katanya

Kesebelas korban disekap di satu kamar mandi dan pintunya dikunci dari luar. Setelah penjahat mengambil barang seperti uang dan perhiasan di dalam tas, mereka meninggalkan korban begitu saja.

Para korban baru ketahuan keesokan harinya. Enam orang meninggal dunia dan lima lemas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI