Suara.com - Ketua Mahkamah Agung Hata Ali bercerita tentang institusinya yang kerap kecolongan karena banyaknya calo perkara yang beredar di Kantor MA, Jakarta.
Karenanya, dia melakukan pemerketatan penerimaan tamu yang datang ke Kantor MA supaya menghindari para calo melakukan pengaturan terhadap perkara yang sedang ditangani hakim.
"Kondisi MA saat ini sangat hati-hati sebab kita terbiasa kecolongan, ada pihak berperkara masuk ke gedung pengadilan, kemudian bertemu hakim agung, yang tujuannya maksudnya adalah untuk membicarakan perkara," kata Hatta dalam konfrensi pers refleksi akhir tahun di Kantor MA, Jakarta, Rabu (28/12/2016).
Sebelum ada pemerketatan ini, Hatta bercerita, siapapun dengan bebas keluar masuk Kantor MA. Selain orang tidak dikenal, para pedagang asongan pun bisa bebas memasuki ruangan-ruangan yang ada di Kantor MA.
"Ada orang-orang, para calo-calo yang tidak bertanggungjawab, dulu nongkrong di sini untuk menampung orang-orang yang berperkara, lalu ditipu bahwa 'saya akan menghubungi hakimnya'. Sehingga dengan demikian, kita makin memperketat," kata Hatta.
Kini, pemerketatan pun dilakukan. Sehingga setiap tamu yang datang harus dikonfirmasi lagi dengan hakim yang akan ditemui apakah mau menerima atau tidak. Sepanjang hakim tersebut dalam keadaan sidang atau sebagainya siapapun tidak akan diterima.
"Jadi kita minta maaf saja (kalau wartawan sulit bertemu pejabat MA), kita sudah pikirkan mudharatnya lebih banyak kalau dibebaskan masuk," ujar dia.