Suara.com - Tony Sis Haryanto mengatakan Dodi Triono sudah lama bekerjasama dengan Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno. Namun, kerjasama tersebut tidak termasuk dalam rencana renovasi GBK untuk persiapan Asian Games 2018.
Tony menambahkan Dodi merupakan seorang pekerja keras dan menjadi panutan bagi rekan-rekannya.
"Dia itu orang yang gila kerja. Kalau masalah GBK memang sudah lama dia bekerjasama. Tapi, bukan untuk yang persiapan Asian Games mendatang," kata Tony yang merupakan sahabat Dodi usai menghadiri pemakaman Dodi dan dua putri Dodi di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2016).
Tony juga mengakui kinerja Dodi selama ini
"Saya sangat salut sama beliau. Dia itu benar-benar doyan kerja," kata Tony.
Dodi memiliki latar belakang arsitek. Dia merupakan mitra kerja manajemen Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno yang berencana mengembangkan sebagian kawasan Gelora Bung Karno.
Manajemen Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno tadi pagi juga memastikan bahwa proyek yang akan dikerjakan Dodi tidak terkait dengan renovasi GBK untuk Asian Games 2018.
Motif pembunuhan terhadap Dodi masih belum terpecahkan. Dia ditemukan meninggal dunia di dalam kamar mandi bersama lima korban meninggal yang lainnya. Lima korban yang lain yaitu dua putri Dodi: Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir.
Posisi enam korban yang meninggal tumpang tindih dengan lima korban yang selamat yaitu Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.
Pemakaman Dodi dan dua putrinya tadi dihadiri puluhan orang.
BERITA TERKAIT
Throwback Crime Story: Aksi Brutal Ramlan Cs Pencabut Nyawa di Pulomas
03 Januari 2023 | 14:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI