Cerita Teroris Jatiluhur Kebelet Pipis Sebelum Ditembak Mati

Rabu, 28 Desember 2016 | 14:34 WIB
Cerita Teroris Jatiluhur Kebelet Pipis Sebelum Ditembak Mati
Icih (42), seorang ibu pemilik warung di sekitar Tanggul Usman, Cibinong, waduk Jatiluhur, Purwakarta. (suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Icih, tinggal di kawasan Waduk Jatiluhur, Cibinong, Jatiluhur, Purwakarta. Dia mengaku sempat bertemu dengan seorang anak muda yang ada kemiripan dengan salah satu terduga teroris yang ditembak mati di kampungnya oleh Densus 88 Mabes Polri pada hari Minggu (25/12/2016).

Ia mengaku bertemu dengan pemuda itu sehari sebelum penyergapan, Sabtu (24/12/206).

Sabtu itu, Icih bercerita, sekitar pukul 05.00 WIB sedang duduk santai di teras depan rumahnya. Tiba-tiba, seorang anak muda dengan memakai baju kaos putih menghampirinya untuk bertanya masjid terdekat.

"Aku kan biasa ya pagi-pagi itu lagi merokok santai di teras rumah. Tiba-tiba anak muda itu datang, dia tanya Masjid di mana untuk buang air kecil," kata Icih di sekitar Tanggul Usman, Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (27/12/2016).

Baca Juga: Tembakan ke Teroris Disangka Bunyi Petasan Hajatan

Tapi setelah Icih menawarkan kamar mandi yang ada di belakang rumahnya, pemuda tersebut menolak. Ia tetap ingin buang air kecil di Masjid.

"Ya aku tunjukin aja Masjidnya. Tapi aku mikir juga kan, kok ini orang maunya kencing di Masjid. Ditawari kamar mandi nggak mau. Kan aneh," ujar Icih.

Menurut Icih, sebelumnya ia tidak curiga sama sekali. Tapi setelah melihat video proses penyergapan keempat terduga teroris tersebut, ia mengaku curiga bahwa pemuda yang bertanya masjid kepadanya adalah salah satu terduga yang ditembak mati.

"Aku tahu kalau anak muda itu baru di kampung ini. Soalnya aku nggak pernah lihat dia. Setelah lihat video dari Pak polisi tadi, baru aku mikir, kok mirip ya sama yang kemarin. Mirip banget mukanya," kata Icih.

Baca Juga: Pascapenangkapan Teroris, Warga Jatiluhur: Apa yang Ditakuti?

REKOMENDASI

TERKINI