"Mengapa saya mengeluarkan kata dendam, karena saya adalah seorang ibu melihat konflik RT, bisnis, sosial, kekhawatiran saya pribadi apakah betul karena dendam atau karena apa. Sampai saya melihat sendiri dengan keterbatasan saya yang bukan seorang polisi, kenapa banyak korban yang tak bersalah harus seperti ini," Erlinda menambahkan.
Mengenai kenapa pelaku juga menjadikan orang yang bukan anggota keluarga Dodi juga menjadi pertanyaan Erlinda.
"Maaf contoh, ada keluarga dari sekuriti, kan punya keluarga besar, keluarga supir, anak dari temen yang sedang main di sana. Jadi kenapa meski banyak korban," kata Erlinda menambahkan.
Erlinda mulai curiga motif pembunuhan karena dendam setelah mendengar keterangan Zanette yang sekarang dirawat di Rumah Sakit Kartika, Pulomas.
"Saya nggak tahu orang dekat atau bukan, tapi hipotesa saya ada dua, dari siang sampai malam di sini, sejak di TKP dan RS, saya sudah bisa tebak siapa dari pelaku tersebut, tapi biarkan polisi yang mengusut karena saya bukan polisi sehingga saya bantu koordinasi saja," kata dia.
Erlinda akan membantu polisi memecahkan misteri kasus tersebut.
Empat Saksi Kunci Pembunuhan Sadis di Pulomas Masih di RS Kartika
Rabu, 28 Desember 2016 | 09:54 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Empat korban yang selamat dari pembunuhan sadis di rumah pengusaha Dodi Triono (59), Pulomas, nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, sampai hari ini, Rabu (28/12/2016), masih berada di Rumah Sakit Kartika, Pulomas.
Keempat korban yaitu Emi (41), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.
"Masih di sini semuanya, belum ada yang pulang," ujar salah satu petugas.
Sementara itu, satu korban selamat lagi bernama Zanette Kalila Azaria (13) sudah dibawa pulang keluarga. Zanette adalah anak ketiga dari Dodi.
Kelima orang ini merupakan saksi kunci kasus pembunuhan yang terjadi di rumah Dodi.
Itu sebabnya, wartawan dilarang masuk ke dalam rumah sakit untuk menemui mereka.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebelas orang disekap di kamar mandi rumah Dodi sejak Senin (26/12/2016) dan baru ditemukan Selasa pagi (27/12/2016). Enam orang meninggal dunia dalam peristiwa itu.
Keenam korban meninggal yaitu Dodi Triono, Diona Arika Andra Putri (16 tahun, anak Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, anak Dodi), Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman anak Dodi), Sugiyanto dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir. Lima korban lainnya selamat.
Kasus tersebut sekarang sedang dalam penanganan penyidik. Polisi sudah selesai mengautopsi jenazah para korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Namun, polisi belum mengumumkan hasilnya.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda curiga motif pembunuhan di rumah mewah milik Dodi Triono berlatar belakang dendam. Dia yakin kasus itu bukan bermotif perampokan karena tidak ada barang-barang berharga korban yang dibawa kabur pelaku.
"Dalam arti kata, pasti polisi akan membongkar tabir ini. Saya sebagai perempuan ketika melihat TKP tak ada satu pun benda yang hilang, dan kondisi 11 orang dimasukkan ke dalam ruangan sempit, untuk apa?" kata Erlinda usai menjenguk lima korban yang selamat di Rumah Sakit Kartika, Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
BERITA TERKAIT
Throwback Crime Story: Aksi Brutal Ramlan Cs Pencabut Nyawa di Pulomas
03 Januari 2023 | 14:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI