Suara.com - Sekitar pukul 21.20 WIB tim Laboratorium Forensik Mabes Polri mendatangi tempat kejadian perkara pembunuhan di Jalan Pulomas Utara, nomor 7, Pulogadung, Jakarta Timur.
Menurut pengamatan Suara.com, ada lima anggota polisi yang datang ke sana. Mereka membawa tas koper.
"Iya, kami dari Labfor Mabes Polri untuk kepentingan penyelidikan ya. Ada beberapa sampel mau kita ambil, belum bisa kami beri keterangan ya," kata salah satu petugas Labfor.
Tak lama setelah turun dari mobil, mereka langsung masuk ke dalam rumah Dodi Triono (59).
Saat ini, puluhan warga masih berkumpul di dekat rumah untuk menyaksikan aktivitas polisi yang sedang menangani kasus pembunuhan.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebelas orang disekap di kamar mandi rumah Dodi sejak Senin (26/12/2016) dan baru ditemukan pagi tadi.
Enam orang meninggal dunia dalam peristiwa itu. Keenam korban meninggal yaitu Dodi Triono, Diona Arika Andra Putri (16 tahun, anak Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, anak Dodi), Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman anak Dodi), Yanto dan Tasrok (40). Yanto dan Tasrok adalah supir. Sementara lima korban lainnya selamat yaitu Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.
Sampai saat ini, polisi belum menjelaskan motif kasus tersebut.
Tetapi menurut dugaan komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda motifnya dendam. Dia yakin kasus itu bukan bermotif perampokan karena tidak ada barang-barang berharga korban yang dibawa kabur pelaku.
"Dalam arti kata, pasti polisi akan membongkar tabir ini. Saya sebagai perempuan ketika melihat TKP tak ada satu pun benda yang hilang, dan kondisi 11 orang dimasukkan ke dalam ruangan sempit, untuk apa?" kata Erlinda usai menjenguk lima korban yang selamat di Rumah Sakit Kartika, Pulomas.