Suara.com - Penyidik telah selesai mengambil sidik jari keenam jenazah korban pembunuhan sadis di perumahan Pulomas Utara, nomor 7, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
"Sudah mengambil sidik jari, diidentifikasi luka - luka luar lima korban. Nanti akan disusul satu jenazah yang sudah meninggal di Rumah Sakit Kartika Pulomas akan dimintakan autopsi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di lokasi.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, kata Argo, tidak ditemukan barang berharga milik korban yang hilang. Semua barang di rumah mewah milik Dodi Triono masih di tempatnya.
"Untuk hasil olah TKP, sementara tidak ditemukan barang - barang yang hilang. Masih ada di tempat barang -barang yang ada," kata dia.
Kendati demikian, polisi belum mau menyimpulkan motif pembunuhan tersebut.
"Jadi penyidik masih mencari melidik untuk motif yang belum ditemukan," ujar Argo. "Ini masih pembunuhan ya. Karena perampokan bukan karena tidak ada barang yang hilang. Tapi ada korban dan ada penyekapan ya."
Ketika ditanya berapa pelaku yang bisa melakukan aksi sesadis itu dengan korban sebelas orang, Argo belum dapat menjelaskan.
"Kami masih lidik belum tahu jumlahnya mudah- mudahan segera ya," ujar Argo.
Sebelas korban ditemukan di dalam kamar mandi. Mereka ditumpuk. Enam orang meninggal dunia yakni Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16 tahun, anak Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, anak ketiga Dodi), Amel (teman Dianita), Yanto, dan Tasrok (40). Yanto dan Tasrok adalah supir.
Kemudian, lima korban yang selamat yaitu Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.