Usai Penangkapan Teroris, Kegiatan Nelayan Jatiluhur Mulai Normal

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Senin, 26 Desember 2016 | 23:02 WIB
Usai Penangkapan Teroris, Kegiatan Nelayan Jatiluhur Mulai Normal
Salah seorang anggota polisi bersenjata lengkap saat penggeledahan Tim Densus 88/Antiteror Polri. [Antara/M N Kanwa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktivitas masyarakat dan para nelayan di kawasan Pelabuhan Perikanan Ubrug, Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jabar, berangsur normal sehari pascapenggerebekan terduga teroris di kawasan Waduk Jatiluhur, Senin (26/12/2016).

"Aktivitas sudah berangsur normal, hanya tidak seramai hari-hari biasa," kata Ade, warga setempat.

Kegiatan bongkar-muat ikan di kawasan itu sudah kembali normal. Begitu juga dengan kegiatan perdagangan untuk melayani masyarakat di rumah-rumah terapung Waduk Jatiluhur, sudah terlihat normal.

Ade menjelaskan, saat ini lalu lintas bongkar muat ikan seperti hasil panen nelayan Jatiluhur sudah berjalan kembali.

Baca Juga: FPI Nilai Pemindahan Lokasi Sidang untuk Istimewakan Kasus Ahok

"Para nelayan Jatiluhur sebenarnya sedang panen selama sepekan ini. Tapi Minggu (26/12/2016) kemarin sempat terhenti gara-gara ada penyergapan teroris," katanya.

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi berharap agar pengamanan objek vital di sekitar Waduk Jatiluhur lebih diperketat pascaperistiwa penggerebekan empat terduga teroris di daerah tersebut.

"Jumlah pos keamanan di sekitar Waduk Jatiluhur harus ditingkatkan lagi. Termasuk optimalisasi patroli danau," katanya.

Dedi mengatakan, patroli danau dan pengamanan harus ditingkatkan. Sebab saat ini patroli dan pengamanan di sekitar Waduk Jatiluhur cukup terbatas.

Sementara itu, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggerebek tempat persembunyian empat terduga teroris di wilayah Jatiluhur, Purwakarta.

Baca Juga: Tiba di Manado, Jokowi Langsung Blusukan ke Pusat Perbelanjaan

Dari penggerebekan itu, dua orang terduga teroris ditangkap dan dua lainnya dilumpuhkan karena melawan petugas. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI