Mayat Teroris dari Jatiluhur dan Tangsel Dikumpulkan di RS Polri

Senin, 26 Desember 2016 | 11:22 WIB
Mayat Teroris dari Jatiluhur dan Tangsel Dikumpulkan di RS Polri
RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur [suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini, Senin (26/12/2016), lima jenazah terduga teroris yang tewas dalam operasi pemberantasan terorisme yang dilakukan anggota Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri masih berada di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"Iya, masih di sini lima jenazah (terduga teroris)," ujar salah satu petugas forensik Rumah Sakit Polri.

Lima jenazah terdiri dari tiga terduga teroris yang dilumpuhkan dalam operasi Densus 88 di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten, pada Rabu (21/12/2016). Sedangkan dua mayat lagi merupakan dua terduga teroris bernama Abu Sofi dan Abu Fais yang disergap di sekitar rumah apung Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (25/12/2016) siang.

Petugas Rumah Sakit Polri nggak memberikan informasi lebih jauh mengenai lima jenazah tersebut.

"Ya, belum ya keterangan lebih lanjut," ujar dia.

Menurut pengamatan Suara.com, siang ini, wartawan tengah menanti penjelasan dari pemegang otoritas, terutama mengenai dua jenazah yang berasal dari Waduk Jatiluhur.

Dari Jatiluhur, kemarin, anggota Densus 88 berhasil menangkap dua terduga teroris hidup-hidup. Saat ini, mereka sedang menjalani interogasi.

Kemarin, anggota Densus 88 Anti Teror Polri menemukan surat untuk calon "pengantin" bom bunuh diri usai melumpuhkan empat terduga teroris di Jatiluhur.

"Ada beberapa barang bukti yang kami peroleh. Ada golok dan surat terkait amaliah bersedia untuk menjadi pengantin," kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan.

Hingga saat ini, polisi belum menjelaskan target teros dari kelompok yang ditangkap di Waduk Jatiluhur. Mengenai kenapa mereka memilih bersembunyi di rumah apung juga belum diungkapkan kepada pers.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI