Jemaat Yasmin-Filadelfia Ingin Ini Terakhir Natal di Depan Istana

Minggu, 25 Desember 2016 | 20:20 WIB
Jemaat Yasmin-Filadelfia Ingin Ini Terakhir Natal di Depan Istana
Tahun ini, jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia kembali beribadah Natal di seberang Istana Merdeka, Jakarta Pusat. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahun ini, jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia kembali beribadah Natal di seberang Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Aksi ini merupakan wujud penyampaian aspirasi atas nasib gereja mereka yang disegel pemerintah daerah.

Sekitar 200 jemaat mengikuti aksi damai tersebut. Di antara jemaat terlihat pohon Natal yang dibuat dari tetumbuhan dan buah-buahan.

Ibadah Natal kali ini dipimpin Pendeta Manuel Raintung dari Gereja Protestan Indonesia bagian barat. Pendeta Raintung didampingi sekitar 10 pendeta dari beberapa gereja.

Dalam pesan Natal, Raintung mengingatkan jemaat tentang pentingnya memelihara iman dalam perjuangan bersama untuk menegakkan keadilan dan perdamaian.



"Natal adalah harapan. Semoga jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia akan terus memelihara keyakinan dan harapan untuk bersama berjuang bukan hanya untuk gereja, tapi untuk siapapun warga negara Indonesia yang belum dapat menikmati kebebasan beragama dan beribadah," kata Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia wilayah Jakarta.

Juru bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging, berharap pemerintah mendengarkan aspirasi jemaat GKI Yasmin dan Filadelfia. Jemaat ingin beribadah di gereja lagi.

"Kami berharap Natal 2016 ini adalah Natal terakhir yang harus kami lakukan diseberang Istana Merdeka Jakarta," ujar Bona.

Bona mengungkapkan pada Rabu (21/12/2016) lalu berlangsung pertemuan di Kantor Kepala Staf Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta. Dan hari ini, Wali Kota Bogor Bima Arya bersama kapolresta Bogor berkunjung ke tempat ibadah.

Bima Arya, katanya, berkomitmen untuk menyediakan kebutuhan peribadatan bagi jemaat GKI Yasmin.

Bima Arya menyampaikan gagasan untuk membangun gereja dan masjid secara berdampingan di atas lahan milik Badan Pekerja Majelis Sinode GKI Jawa Barat di Taman Yasmin.

Bona menilai gagasan Bima Arya baik dan diterima dengan semangat untuk memelihara kebhinnekaan.

"Indonesia itu bhinneka, jadi gagasan Bima Arya kami sambut dengan baik, dan kami siap mengikuti proses percakapan yang intensif bersama wali kota," tutur Bona.

Baca Juga: Gara-gara Pasport, Seorang Penyanyi Paduan Suara Selamat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI