Suara.com - Putri Abdurrahman Wahid, Inayah Wahid mengenang Riyanto. Riyanto adalah Anggota Banser Nahdalatul Ulama atau Banser NU yang tewas karena ledakan bom. Dia memeluk bom untuk menyelamatkan umat nasrani yang tengah ibadah Natal di Gereja Eben Haezar Mojokerto, 24 Desember 2000 silam.
"Tiap menjelang natal pasti bakal selalu inget Riyanto, Banser NU yang meninggal karena mengamankan sebuah gereja di Mojokerto dari ledakan bom," begitu kicau Inayah di Twitternya @naywahid, Sabtu (24/12/2016) malam.
Riyanto adalah anggota Banser satuan koordinasi cabang Kabupaten Mojokerto. Mundur ke belakang, tahun 2000 Indonesia marak teror bom. Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor minta Banser NU ikut menjaga perayaan Natal. Riyanto ikut mengamankan Natal.
Malam itu, pukul 20.30 WIB ada informasi gereja diteror bom dalam sebuah bungkusan. Riyanto membuka bungkusan tersebut. Yang dia lihat, bungkusan itu berisi benda yang terdapat kabel.
Baca Juga: 5 Peristiwa yang "Mengguncang" Dunia Sepanjang 2016
Dia bergegas keluar gereja sembari mendekap benda itu. Namun benda itu meledak bersama tubuh pemuda 25 tahun itu.
"Tubuh #RiyantobanserNU ikut meledak bersama bom. Pengorbanannya bikin seisi gereja selamat," cerita Inayah.
Inayah bangga dengan Riyanto.
"#RiyantobanserNU seorang Muslim, tapi Ia tetap jaga Natal di gereja. Ia bisa saja berkelit pake dalil ini-itu untuk tak laksanakan tugasnya."
"Buat saya #RiyantobanserNU adalah pahlawan kemanusiaan sesungguhnya."
Baca Juga: Penyebab Tergelincirnya Wings Air di Semarang Masih Diselidiki
"Saya nggak terlalu peduli dalil ini-itu, buat saya #RiyantobanserNU sudah mengajarkan saya apa yang paling penting bagi manusia."
"Saya berharap teman-teman yang malam ini sedang beribadah Natal, tolong doakan juga #RiyantobanserNU yang sudah mengajarkan kita apa arti jadi manusia."