Suara.com - Putri sulung KH. Abdurrahman Wahid, Alissa Qotrunnada Munawaroh menyampaikan pesan Gus Dur agar Bangsa Indonesia terus menjaga kebhinekaan yang merupakan kekayaan bangsa ini.
"Yang sama jangan dibeda-bedakan, yang beda jangan disama-samakan," kata Alissa saat mewakili keluarga menyampaikan sambutan dalam Haul Ke-7 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2016) malam.
Acara bertajuk "Ngaji Gus Dur: Menebar Damai Menuai Rahmat" itu dihadiri Presiden Joko Widodo, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Untuk dapat menghargai perbedaan, lanjut Alissa, yang harus dilihat adalah manusianya sebagai sesama ciptaan Tuhan yang di dalam terminologi agama disebut sebagai persaudaraan antarmanusia (ukhuwah basyariyah).
Baca Juga: Banding Vardy Ditolak, Manajer Leicester Ini 'Galau'
Yang paling penting menurut Gus Dur, kata Alissa, perdamaian bukanlah sesuatu yang pasif, melainkan aktif dan dinamis. Untuk itu, lanjutnya, syarat utama perdamaian adalah adanya keadilan.
"Kata Gus Dur perdamaian tanpa keadilan adalah omong kosong," kata Alissa dalam acara yang dihadiri ribuan orang itu.
Pada kesempatan itu juga dilakukan pembacaan ikrar damai umat beragama Indonesia yang dibacakan para pemuka agama Islam, Katolik, Kristen, Buddha, Konghucu, dan aliran kepercayaan.
Salah satu isi ikrar itu meminta ketegasan pemerintah untuk menindak kelompok yang melakukan tindakan yang mengancam kebhinekaan.
Tampil juga Charles, bocah berusia 8 tahun membacakan puisi karyanya berjudul "Untukmu Gus Dur". (Antara)
Baca Juga: Honor Pelatih Asing Pelatnas Tertunggak, Kemenpora Turun Tangan