Suara.com - Barack Obama mengambil langkah lebih dulu mencoba dan mencegah Donald Trump melarang orang-orang dari negara Muslim masuk AS.
Pemerintahan Obama telah merombak Sistem Pendaftaran Keamanan Nasional Keluar-Masuk (NSEERS) yang terbengkalai. Sistem ini digunakan untuk mendaftarjan dan memonitor orang-orang yang memasuki wilayah AS dari beberapa negara yang rentan akan terorisme. Sistem ini kemungkinan besar akan diaktifkan dan diperluas jangkauannya oleh Trump untuk melaksanakan rencana kontroversialnya.
Selama kampanye pemilu, pengusaha itu berjanji memberlakukan larangan pada semua umat Islam memasuki negara itu. Dia kemudian memodifikasi ketentuan itu menjadi hanya berlaku bagi mereka yang berasal dari negara dengan "sejarah terbukti terorisme".
Dari kubu Demokrat, termasuk 51 anggota Kongres, telah menyerukan Obama untuk mendaftar memo NSEERS untuk menghindarinya dimanfaatkan oleh Trump. Walikota sayap kiri dari kota-kota dengan populasi imigran yang besar juga telah mengatakan, mereka tidak akan bekerja sama dengan kebijakan imigrasi Trump.
Baca Juga: KPK Siap Tangkap Mantan Bendahara MUI Bila Tidak Datang
Pemerintahan Obama kini telah menetapkan bola menggelinding pada penghapusan pendaftaran dengan memulai perubahan aturan federal yang akan mulai berlaku minggu ini.
Neema Hakim, juru bicara US Department of Homeland Security [DHS], mengatakan kepada Times program adalah "usang" dan "usang".
"DHS [Department of Homeland Security] berhenti menggunakan NSEERS lebih dari lima tahun yang lalu, setelah program itu ditentukan berlebihan, tidak efisien dan tidak memberikan peningkatan keamanan", katanya.
Obama telah mengambil beberapa langkah untuk mencoba mengamankan warisan dan membuat lebih sulit bagi Trump dalam memenuhi beberapa janji kebijakan yang lebih kontroversial.
Seperti diketahui, menyusul kemenangan pemilu yang mengejutkan pada 8 November lalu, tim Trump mengumumkan ia juga mempertimbangkan memberlakukan pendaftaran imigran Muslim yang sudah ada di AS.
Baca Juga: Pencalonan Ahok-Djarot Terancam Dibatalkan karena Laporan Anies
Kris Kobach, Sekretaris Negara Kansas yang merupakan penasihat Trump menyarankan, agar kebijakan tersebut dapat diberlakukan dengan membawa kembali sistem NSEERS yang kini telah dibongkar tim Obama.
Dua puluh empat dari 25 negara yang termasuk dalam daftar NSEERS, merupakan negara-negara mayoritas Muslim. Yang lainnya adalah Korea Utara.
Sistem ini diperkenalkan setelah serangan 9/11 pada tahun 2001 namun belum digunakan sejak 2011. Berdasarkan laporan The New York Times, langkah Obama dirancang semata-mata untuk membuat sulit bagi Trump untuk memenuhi janjinya.
Presiden terpilih minggu ini menegaskan janjinya untuk melarang imigran Muslim dan mendirikan sebuah daftar Muslim AS.
Seorang juru bicara kemudian mengatakan, rencana Trump mengacu rencananya dimodifikasi untuk melarang orang-orang pendatang dari negara-negara dimana ada kelompok teroris yang beroperasi, bukan seperti proposal sebelumnya yang melarang semua umat Islam memasuki AS. [Independent]