Lalu, tambahnya, telah terjadi 12.520 perkawinan anak usia 15-19 tahun di Jakarta sebagaimana Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2012.
Kemudian, tambanya lagi, berdasarkan Komnas Perempuan pada 2015, ada 321.752 kasus perdagangan manusia dan kekerasan terhadap perempuan di Ibukota, tertinggi secara nasional.
"Jakarta termasuk dalam 10 wilayah dengan persoalan angka perkawinan anak terbesar di Indonesia," kata Anies.
Sementara itu, Sandiaga menambahkan bahwa Jakarta juga tercatat sebagai wilayah rawan trafficking karena selang 2005–2014, 20 persen dari 1.438 kasus trafficking dialami oleh perempuan Jakarta, sebagaimana data International Organization for Migration (IOM) pada 2015.
Baca Juga: Diperiksa Kasus Makar, Sri Bintang: Rakyat Harus Menang
"Kekerasan terhadap perempuan juga meningkat terus setiap tahunnya, tidak dibarengi dengan Women Cricis Center (WCC) yang memadai yang selama ini dikelola P2TP2A di lima daerah Jakarta. Demikian pula layanan hukum yang disediakan masih sangat kurang," ujar Sandiaga
Untuk mengentaskan persoalan tersebut, katanya, mereka menawarkan tiga program. Pertama, membuat sistem online berbasis aplikasi Sister 123, yang akan menghubungkan perempuan yang terancam kekerasan bisa mendapatkan solidaritas dari warga dan penanganan hukum oleh Polri.
"Agar perempuan juga lebih aman, maka bakal didirikan Rumah aman (Women Care Center/WCC) di setiap kelurahan serta memaksimalkan fungsi lampu dan keberadaan satpol PP di area publik," tutur Sandiaga.
Program kedua, lanjut Sandiaga, dalam rangka menciptakan perempuan yang sehat dan cerdas, maka setiap ibu dalam masa kehamilan akan mendapatkan bantuan dari kader Posyandu dan memberikan pendidikan kesehatan reproduksi pada perempuan muda, serta memastikan adanya ruang laktasi di ruang publik dan kantor pemerintah.
"Dan menjamin anak perempuan mendapat akses ke KJP Plus," tutur Sandiaga.
Baca Juga: Menhub Pastikan Proyek Kereta Api Trans Sulawesi Jalan Terus
Terakhir, sambungnya, mereka juga akan menciptakan perempuan mandiri, memperkuat ekonomi keluarga dan memaksimalkan kemampuan diri melalui pelatihan serta akses modal bagi pegiat usaha kecil menengah.