Mantan Presiden Israel yang Terjerat Kasus Perkosaan Dibebaskan

Yazir Farouk Suara.Com
Kamis, 22 Desember 2016 | 04:32 WIB
Mantan Presiden Israel yang Terjerat Kasus Perkosaan Dibebaskan
Mantan Presiden Israel Moshe Katsav (kiri) didampingi istrinya, Gila, saat keluar dari penjara, Rabu (21/12/2016) [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan presiden Israel, Moshe Katsav, bebas bersyarat pada Rabu (21/12/2016) setelah menjalani hukuman tujuh tahun terkait kasus perkosaan dan kejahatan seksual lainnya.

Kebebasan Katsav disambut gembira oleh keluarga dan pendukungnya. Mereka ramai-ramai menjemputnya di depan gerbang Penjara Maasiyahu di Tel Aviv timur.

Keluar dari gerbang, Katsav langsung memeluk istrinya, Gila. Mereka kemudian  masuk ke dalam mobil dan pulang ke rumahnya di Kiryat Malachi.

Katsav dibebaskan satu jam setelah Jaksa Negara Shai Nitzan menyatakan tak akan banding terhadap keputusan Komite Pembebasan Bersyarat yang membebaskannya lebih awal.

Berdasarkan syarat yang diterapkan, Katsav harus mengikuti program rehabilitasi pelayanan penjara. Dia juga harus menjalani tahanan rumah setiap malam, mulai pukul 22.00 hingga 06.00, sampai masa pembebasan bersyaratnya berakhir.

Komite juga melarang Katsav berbicara kepada media maupun menjabat suatu posisi pekerjaan yang anak buahnya dari kalangan perempuan.

Pada November 2011, Mahkamah Agung memastikan hukuman bagi Katsav atas dua dakwaan perkosaan terhadap seorang mantan karyawati saat dia menjabat sebagai menteri pariwisata pada 1990-an. Dakwaan juga mencakup serangan seksual tak senonoh serta pelecehan seksual yang dialami dua perempuan lainnya ketika menjabat sebagai presiden. Katsav juga dianggap menghambat proses peradilan.

Katsav yang saat ini berusia 71 tahun menjabat sebagai presiden ketujuh Israel sejak 2000 hingga 2007. Karier politiknya dimulai saat dia berusia 30 tahun dengan
menjadi anggota parlemen dari partai sayap kanan, Likud. [Antara]

REKOMENDASI

TERKINI