Lokasi Penyergapan Teroris di Tangsel Masih Diramaikan Warga

Rabu, 21 Desember 2016 | 22:23 WIB
Lokasi Penyergapan Teroris di Tangsel Masih Diramaikan Warga
Suasana lokasi penyergapan tiga teroris di kelurahan Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2016) [suara.com/Welly]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lokasi penyergapan tiga terduga teroris yang tewas oleh tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes polri di kelurahan Babakan, Setu, Tangerang Selatan masih diramaikan warga setempat, Rabu (21/12/2016) hingga pukul 20.4 WIB. Garis polisi juga telah terpasag berjarak 20 meter dari rumah kontrakan tempat mereka tinggal.

Pantauan suara.com, polisi masih melakukan pengecekan terhadap rumah kontrakan tersebut. Di lokasi terdapat empat kontrakan, salah satunya ditempati tiga terduga teroris.

Sebelumnya Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan detik-detik penemuan bom tersebut. Awalnya polisi menangkap seorang lelaki berinisial ANS di Jalan Raya Serpong, Tangsel pada pukul 08.00 WIB.

"Dari hasil interogasi diperoleh informasi bahwa mereka berencana untuk melakukan aksi teror pada akhir tahun 2016, dengan target Pos Lantas di Eka Hospital, Serpong," kata Argo saat dihubungi wartawan.

Argo juga menjelaskan soal rencana para terduga teroris melakukan aksinya.

"Modus operandi akan melakukan penusukan dengan sangkur terhadap anggota Polri disekitar Pos Lantas dan ketika sudah ramai anggota Polri dan masyarakat yang datang, akan melakukan bom bunuh diri," kata dia.

Dari penangkapan ANS, polisi kemudian menggerebek sebuah rumah kontrakan yang diduga menjadi tempat persembunyian kelompok teroris pada pukul 09.45 WIB.

"Pada saat dilakukan penggerebekan ketiga tersangka diawali dengan melakukan public address untuk mengingatkan kepada para tersangka untuk menyerah dan masyarakat untuk menjauh dari TKP dan berikutnya dilakukan evakuasi terhadap warga sekitar," ujarnya menjelaskan.

Ketiga terduga teroris berinisial O, I dan H tak bergeming. Malah, kata Argo, mereka sempat ingin meledakkan bom. Petugas memutuskan untuk menembak mati.

"Tersangka melakukan perlawanan dengan mengambil bom yang sudah jadi, sehingga kemudian dilakukan tindakan represif yang mengakibatkan tewasnya ketiga tersangka," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI