Suara.com - Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, menilai program Kartu Jakarta Pintar yang selama ini diberikan kepada siswa sekolah dengan latar belakang keluarga kurang mampu, belum memenuhi prinsip keadilan.
Menurut Anies itu karena bantuan hanya diberikan kepada siswa yang sedang sekolah, tapi tidak menyentuh mereka yang putus pendidikannya. Itu sebabnya, Anies merencanakan program KJP Plus yang merupakan gabungan dari KJP dengan Kartu Indonesia Pintar.
Hal itu disampaikan Anies di hadapan para pemilih muda di Sovereign Plaza, lantai 23, Jalan TB Simatupang, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2016).
Anies menambahkan program KJP Plus tidak hanya berbentuk barang seperti yang selama ini diberikan pemerintah Jakarta.
"Jadi KJP Plus juga berbentuk uang tunai dan juga akan menjangkau seluruh anak-anak di Jakarta, termasuk mereka yang telah putus sekolah," kata Anies.
Setelah selesai memaparkan program, Anies memberi kesempatan warga untuk menyampaikan aspirasi.
"Bisakah KJP nantinya ada khusus untuk anak-anak cerdas? Selama ini kan untuk yang kurang mampu, bagaimana untuk anak yang berprestasi?" ujar Sri.
"Setiap anak akan menerima kartu ini dan akan ada chip-nya yang bisa digunakan sebagai tabungan anak tersebut. Pemerintah nantinya akan mengirimkan dana langsung melalui kartu ini," Anies menambahkan.
Selain itu, Anies juga menyatakan akan membuat seluruh komponen di Jakarta terlibat dalam menangani pendidikan, termasuk sektor privat atau swasta.
"Jika ada anak yang berprestasi, maka pemerintah bisa bekerja sama dengan pihak swasta untuk memberikan apresiasi kepada anak tersebut," Anies menambahkan.