Suara.com - Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan pemerintah Suriah dan sejumlah pihak terkait telah mengizinkan pengiriman tim pemantau evakuasi di Aleppo timur. PBB berencana mengirim 20 orang.
"Kami telah menerima otorisasi untuk mengirim 20 staf internasional dan nasional ke Aleppo untuk memainkan peran penting dalam pemantauan dan respon di kota Aleppo," katanya Selasa (20/12/2016) dilansir dari laman AFP.
Lampu hijau ini datang sehari setelah Dewan Keamanan PBB membuat resolusi tentang pembuatan monitor untuk mengawasi evakuasi dan memastikan perlindungan bagi warga sipil yang masih terjebak di Aleppo.
Menurut Dujarric, saat ini akses pemberian bantuan kemanusian sangat diperlukan.
Sementara itu, Palang Merah Internasional menyebut, setidaknya 25.000 orang telah dievakuasi dari Aleppo sejak operasi dimulai pada pekan lalu. Pengungsian besar-besaran ini terjadi menyusul serangan pasukan pemerintah Suriah ke kota yang sudah dikuasai pejuang oposisi sejak 2012.
Jatuhnya Aleppo ke tangan pemerintah merupakan kemenangan terbesar Presiden Bashar al-Assad dalam perang yang sudah berlangsung selama enam tahun itu. Perang berdarah ini setidaknya telah menelan korban jiwa lebih dari 310.000 orang.