Djarot Merasa Dirinya dan Ahok Memang Ditakdirkan Harus Lurus

Selasa, 20 Desember 2016 | 11:34 WIB
Djarot Merasa Dirinya dan Ahok Memang Ditakdirkan Harus Lurus
Ahok-Djarot saat menghadiri peringatan Maulid Nabi di Jakarta, Senin (19/12/2016). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sepakat bahwa dirinya dengan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diibaratkan seperti pohon di hutan yang lurus. Ia menilai keduanya kerap kali dijatuhkan  oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan keduanya memimpin DKI Jakarta. Salah satu upaya yang dilakukan lawan politiknya yakni menyeret Ahok terkait kasus penistaan agama yang dituduhkan kepadanya mantan Bupati Belitung Timur. 
 
"Saya pikir bener kata Pak Basuki, kalau jadi pohon di hutan jangan lurus-lurus, kalau lurus-lurus ditebang terlebih dahulu. Saya dan Basuki ditakdirkan harus lurus tidak boleh belak-belok, "ujar Djarot dalam doa bersama di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta, Selasa (20/12/2016).
 
Mantan Wali Kota Blitar itu mengungkapkan bahwa kekuatan seorang  pemimpin itu yakni bisa dicintai oleh rakyatnya seperti akar pohon yang kuat. Djarot menceritakan bahwa dirinya kerap diuji menjadi pemimpin namun tetap dicintai rakyatnya. 
 
"Saya 10 tahun diuji jadi wali kota, diuji jadi dekan, wakil rektor, jadi anggota DPRD Jawa Timur. Alhamdulilllah lolos karena kita lurus-lurus dan dicintai, dilindungi Allah, mempunyai akar kuat karena dicintai rakyat. Manusia tidak bisa dipotong sebenernya tapi dicabut. Kalau lurus banget, gede, biasanya akarnya kuat. Akarnya siapa ? Ya rakyat,"kata Djarot. 
 
Lebih lanjut ia meyakini bahwa masyarakat Jakarta memiliki hati nurani yang tidak mudah dibohongi oleh pencitraan. 
 
"Warga Jakarta nggak gampang dibohongi, nggak mudah terlena dengan pencitraan. Dia lihat bukti nyata. Karena kalau sudah bersih, maju terus asalkan rakyat Jakarta betul-betul sejahtera, penuh isi otaknya, isi perutnya, penuh dompetnya. Sepanjang kita berbuat kebaikan, sepanjang bermanfaat bagi rakyat, kita harus berani,"sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI