Survei: Hampir 100 Persen Etnis Cina Pilih Ahok

Senin, 19 Desember 2016 | 01:31 WIB
Survei: Hampir 100 Persen Etnis Cina Pilih Ahok
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjalani sidang perdana kasus dugaan penistaan agama di PN Jakarta Utara, Selasa (13/12). (AFP/Pool)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) merilis hasil survey yang dilaksanakan pada tanggal 5 hingga 14 Desember 2016. Hasilnya, pasangan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat unggul, disusul pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Sementara pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni berada di tingkat paling rendah.

SPIN juga memetakan pemilih berdasarkan entitas etnis dan agama. Menurut direktur utama SPIN, Igor Dirgantara, sebanyak 90 persen etnis Cina memilih pasangan Ahok-Djarot, 4 persen mendukung Anies-Sandi dan 1 persen mendukung Agus-Sylvi.

"Etnis Cina di DKI Jakarta sekitar 8 persen dari total penduduk Jakarta," kata Igor di Jakarta, Minggu (18/12/2016).

"Etnis Jawa sebesar 38 persen dari penduduk Jakarta. Yang memilih Anies-Sandi 23 persen, Ahok-Djarot 22 persen, Agus-Sylvi 20 persen, dan 34 persen belum tentukan pilihan," ujar Igor menambahkan.

Sementara untuk etnis Betawi yang berjumlah 34 persen dari masyarakat DKI Jakarta, lanjut Igor, terdapat 29 persen yang memilih Anies-Sandi, disusul Agus-Sylvi 27 persen, dan Ahok-Djarot 12 persen. Sebanyak 31 persen belum menentukan pilihan.

"Sedangkan untuk etnis Sunda sebesar 14 persen dari penduduk Jakarta, Agus-Sylvi dipilih sebanyak 29 persen, sementara Anies-Sandi 21 persen, Ahok-Djarot 16 persen , dan ada 34 persen yang belum menentukan pilihan," ucapnya.

Sementara itu, di segmen agama, lanjut Igor, di Jakarta terdapat 9 persen umat Kristiani. Sedangkan yang memilih pasangan Ahok-Djarot 94 persen, Agus-Sylvi 4 persen dan Anies-Sandi nihil, yaitu 0 persen. Dan 2 persen belum tentukan pilihan.

"Sekitar 48 persen masyarakat Jakarta mengetahui kasus Surat Al-Maidah yang menimpa Ahok dan permintaan maafnya kepada publik. Yang hanya tahu pengutipan surat Al-Maidah saja 23 persen, permintaan maaf Ahok 13 persen dan yang sama sekali tidak tahu 6 persen," ujar Igor.

"Dari kasus tersebut, sebanyak 27 persen mendukung Ahok, 51 persen tidak mendukung. Dan sisanya tidak menjawab," katanya lagi.

Survei melibatkan 733 responden dengan menggunakan teknik multistage random sampling. Sedangkat margin of error berada di angka 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI