Zikir Akbar di Stadion Rawamangun Disusupi Kampanye Ahok-Djarot

Minggu, 18 Desember 2016 | 16:14 WIB
Zikir Akbar di Stadion Rawamangun Disusupi Kampanye Ahok-Djarot
Pengajian yang digelar di Stadion Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu, (18/12/2016). (suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemimpin Majelis Zikir Manaqib, Junaedi Albaghdadi geram dengan panitia penyelenggara kegiatan pengajian yang digelar di Stadion Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu, (18/12/2016). Pasalnya, dalam undangan acara bertajuk zikir akbar itu memuat nama pasangan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Pengumuman itu dipublikasikan melalui sebuah harian ibukota, beberapa hari lalu.

"Itu yang membuat Abah komplain (ke panitia), karena tanpa pemberitahuan sebelumnya," kata Junaedi saat dihubungi beberapa saat yang lalu.

"Yang saya khawatirkan, ini kampanyenya salah satu kandidat diiringi zikir sama abah. Nah, itu yang salah," kata Junaedi menambahkan.

Baca Juga: Aktivis HAM Ini Ungkap Alasan Yakin Ahok Akan Dipenjara

Menurut Junaedi, seharusnya acara zikir tak "disusupi" oleh agenda lain, termasuk memuat salah satu calon kontestan pilkada.

"Kan sama saja dengan mempolitisir itu, mendompleng itu," kata Juaedi dengan nada tinggi.

Junaedi mengaku sudah meminta penjelasan dari panitia penyelenggara. Katanya, ia juga sudah menyampaikan kekecewaannya.

"Langsung ke ketua panitianya, si Mochtar (mantan Walikota Bekasi Mochtar Mohamad,) sama si Ditor," ujar Juanedi.

Menurut Junaedi, ribuan jamaah batal hadir ke acara tersebut karena kecewa dengan panitia, ditambah tanpa lagi Junaedi tidak mau hadir dalam acara tersebut.

Baca Juga: Apakah Hakim Berani Tak Terima Dakwaan JPU di Sidang Ahok?

"Mereka enggak terima," kata pimpinan umum Pondok Pesantren Barokatul Qodiri ini.

Lebih lanjut, Junaedi memastikan lepas tangan apabila nantinya ada dugaan pelanggaran kampanye, lantaran acara itu dipublikasikan melalui sebuah surat kabar dan diduga melanggar UU Pilkada.

Menurut Junaedi, zikir akbar tersebut bukan inisiatif dia sendiri. Katanya, ia hanya mendapatkan tawaran dari panitia untuk memimpin jalannya pengajian.

"Abah kan ibarat penyanyi yang diundang," kata Junaedi.

Acara tersebut berlangsung sejak pukul 14.00 Wib. Sementara itu, Djarot tiba dilokasi tanpa ditemani Ahok, sekitar pukul 15.00 WIB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI