Suara.com - Bom meledak dan merenggut lima nyawa tentara serta mencederai puluhan orang lain di ibu kota Somalia. Hal ini disampaikan juru bicara balaikota Mogadishu, beberapa jam setelah sebuah mobil meledakkan bom di pos pemeriksaan.
Seorang mengatasnamakan wakil al-Shabaab, mengaku kelompoknya melakukan serangan tersebut dengan sasaran tentara. Langkah ini dilakukan karena serangan pertamanya tidak mendapatkan tanggapan.
"Kami membidik tentara pemerintah," kata juru bicara Sheikh Abdiasis Abu Musab.
Al Shabaab mencoba merecoki peilihan parlemen yang merupakan bagian dari usaha membangun kembali negara tersebut yang telah puluhan tahun diamuk perang. Pemilihan yang berlangsung selama tiga bulan akan berakhir pada tanggal 29 mendatang.
Baca Juga: Kalimat Ini yang Bikin Elektabilitas Ahok di Atas Anies dan Agus
Abdifataf Omar Halane, juru bicara balaikota Mogadishu mengatakan, sebuah bom ditanam di bawah pohon di luar sebuah kedai teh. Bom itu telah menyebabkan lima tentara meninggal dan melukai puluhan orang lainnya termasuk warga sipil.
"Kami mendengar suara ledakan besar dan segera kami melihat orang-orang bergeletkan di bawah pohon, sebagian meninggal dan sebagian berteriak meminta tolong," kata penjaga toko Nu Abdullahi.
"Diantara korban terdapat dua anak," katanya.
Sebelum itu, pada hari yang sama terjadi ledakan dari sebuah mobil di pos pemeriksaan di dekat teater kota Mogadishu yang letaknya hanya 500 meter dari Istana Kepresidenan.
Polisi mengatakan bahwa pelaku bom tewas akibat ledakan tersebut. Tidak ada penjelasan mengenai korban yang lain. Saksi mengatakan bahwa ledakan bom segera diikuti dengan bunyi tembakan.
Baca Juga: Eko 'Patrio' Bantah Sebut Bom Bekasi Pengalihan Isu Ahok
"Pelaku meledakkan mobil setelah polisi memerintahkan pengemudi menghentikan kendaraan dengan menodongkan senjata. Kami sedang menyelidiki kasus ini," kata polisi Abdikadig Hussein kepada Reuters.