Dianggap telah bertanggung jawab atas dirinya sendiri, Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengizinkan mahasiswa pemegang Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul mencairkan subsidi pendidikannya sebesar Rp18 juta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan bantuan dana pendidikan Rp18 juta per tahun untuk warga Jakarta yang melanjutkan kuliah ke Perguruan Tinggi Negeri. Program ini hanya untuk keluarga yang tidak mampu.
"Kami langsung isi tabungannya Rp18 juta. Dan itu kusus anak mahasiswa dia boleh tarik kontan. Karena kami anggap dia sudah bisa bertanggung jawab," ujar Ahok di posko pemenangan, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016).
Walaupun pemegang KJMU dibolehkan tarik tunai, Ahok mengatakan Pemprov DKI masih dapat memonitor aliran dananya untuk apa saja.
Prilaku seorang anak dikatakan Ahok dapat dinilai dari cara mereka menghemat uang yang diberikan oleh pemerintah untuk keperluan pendidikan.
"Jadi keliatan perilaku anak itu. Kalau Rp18 juta ditarik semua itu pasti anak nggak bener. Kita bisa monitor kok," jelas Ahok.
Bantuan pendidikan ini setiap tahunya juga akan terus dievaluasi oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
"Saya ini mendidik anak-anak, lalu tahun depan akan kita evaluasi," ucap dia.