Presiden Joko Widodo memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mempercepat pencairan bantuan untuk warga yang rumahnya rusak akibat gempa Aceh pada 7 Desember lalu. Hal itu dikatakannya saat mengunjungi lokasi kedua terdampak gempa di Perumahan Warga di Gampong Kuta Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Kamis (15/12/2016).
"Saya perintahkan untuk segera bisa diberikan bantuan keuangannya agar segera bisa dibangun kembali rumah itu sehingga kegiatan di masyarakat juga bisa jalan kembali," kata Jokowi kepada wartawan.
Jokowi menjelaskan nantinya akan ada proses verifikasi untuk menentukan besarnya bantuan yang akan diberikan sesuai dengan tingkat kerusakan bangunan.
"Terutama yang untuk rusak berat sudah diverifikasi, nanti diikuti dengan yang rusak sedang dan ringan dengan verifikasi ini kan juga perlu waktu," ujar dia.
Baca Juga: Tiba di Bireun, Jokowi Kunjungi Sejumlah Lokasi Terdampak Gempa
Selain bantuan keuangan untuk pembangunan kembali rumah yang rusak, Presiden juga memastikan bantuan dalam waktu dekat berupa logistik dan bahan pangan harus segera tersalurkan.
"Semuanya harus segera tersalurkan. Saya ingin hanya _ngecek_ itu saja ke sini dan juga yang dikerjakan oleh PU sudah dimulai belum, sudah dibersihkan belum, itu akan saya cek terus," imbuh dia.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga mengatakan akan memberikan bantuan keuangan dalam bentuk tabungan yang bisa dimanfaatkan warga untuk menggerakkan ekonomi masyarakat pasca proses rekonstruksi akibat gempa.
"Tabungannya itu masih di _block_ kalau sudah berkegiatan baru bisa diambil dicairkan di bank," tutur Dia.
Saat melakukan peninjauan tersebut, Ibu Negara Iriana Joko Widodo berkesempatan pula menyerahkan santunan kepada ahli waris korban meninggal akibat gempa.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana antara lain Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Khohifah Indar Parawansa, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kepala BNPB Willem Rampangilei dan Plt. Gubernur Aceh Soedarmo.