Hari ini, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kembali menyelenggarakan sidang lanjutan gugatan praperadilan yang diajukan tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik dan penghasutan berbau SARA, Buni Yani.
Kuasa hukum Buni Yani, Aldwin Rahardian, mengatakan akan menghadirkan saksi saksi fakta sebanyak tiga orang dan saksi ahli sebanyak empat orang.
"Saksi ahli dan fakta terkait penetapan Buni Yani sebagai tersangka," kata Aldwin sebelum sidang dimulai.
Saksi ahli terdiri dari ahli bahasa, ahli pidana, ahli informasi dan transaksi elektronik, serta ahli agama.
"Dan juga saksi-saksi fakta yang menguatkan. Insya Allah perbuatan pak Buni tidak memenuhi unsur dituduhkan, karena syarat tersangka itu selain syarat formil dua alat bukti dan juga memenuhi unsur," ujar Aldwin.
Tim pengacara Buni sudah menyerahkan bukti surat berupa dokumen kepada hakim tunggal sidang praperadilan, Sutiyono.
"Lembaran banyak, 14 bundel ahli empat, fakta tiga," kata Aldwin.
Dalam persidangan kemarin, Rabu (14/12/2016), Polda Metro Jaya sebagai termohon memberikan lima jawaban terkait gugatan Buni Yani.
"Pertama, menyatakan bahwa permohonan praperadilan yang diajukan saudara Buni Yani untuk seluruhnya ditolak," kata anggota tim kuasa kukum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Agus Rohmat, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Kedua, menyatakan tindakan penyidik dalam menetapkan Buni menjadi tersangka sah secara hukum dan memiliki kekuatan hukum mengikat.
Ketiga, menyatakan surat perintah penangkapan terhadap Buni sah secara hukum dan mempunyai kekuatan hukum mengikat.
"Kelima, menghukum pemohon membayar biaya yang timbul dalam perkara ini," kata Agus.
Buni mengajukan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (5/12/2016).