Suara.com - Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir bertekad tampil lebih baik lagi pada laga berikutnya di turnamen BWF World Super Series Finals 2016 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Tekad ini menyusul hasil buruk di laga perdana Grup A dimana mereka harus mengakui keunggulan rekan sendiri, Praveen Jordan/Debby Susanto.
Dalam laga yang berlangsung di Hamdan Sports Complex, Rabu (14/12/2016), di luar dugaan peraih emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro ini kalah 11-21, 12-21.
Tontowi/Liliyana menjelaskan, kurangnya persiapan jadi salah satu faktor hasil minor mereka di turnamen akhir tahun tersebut.
Baca Juga: Berapa Skor Indonesia Vs Thailand, Ahok: Saya Tanya Gajah Dulu Ya
"Hari ini mereka tampil lebih siap. Di samping persiapan kami yang memang kurang. Saya juga mau maksimal masih takut-takut dengan kaki saya. Jadi ada keragu-raguan," kata Liliyana dalam keterangan elektronik yang diterima Suara.com, hari ini.
"Karakter bola di sini stabil. Kalau di pertandingan sebelumnya saya bisa mengakali, tapi kalau di sini mungkin lebih alot," lanjut perempuan berdarah Manado yang akrab disapa Butet ini.
Di pertandingan kedua, Tontowi/Liliyana akan menghadapi Nielsen/Pedersen. Menghadapi pasangan Denmark ini, Tontowi/Liliyana punya bekal yang cukup baik dengan dua kemenangan di pertemuan terakhir.
Meski demikian, secara keseluruhan rekor pertemuan Tontowi/Liliyana tertinggal 4-5 dari Nielsen/Pedersen.
"Buat besok kami harus jaga kondisi. Dan main lebih fokus lagi. Karena tadi kami juga merasa belum terlalu fokus. Jadi banyak mati sendiri," ujar Owi, sapaan Tontowi.
Baca Juga: Praveen/Debby Ungkap Rahasia di Balik Kemenangan atas Owi/Butet