Bagi calon gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai wajar jika sebagian warga menganggapnya pura-pura menangis untuk mencari simpati ketika membacakan nota keberatan atas dakwaan perkara dugaan penodaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
"Saya kira orang boleh tuduh macam-macam, bebas, kan?" ujar Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016).
Ahok mengaku selama ini jarang menangis. Seingat dia, terakhir kali menangis ketika ayahnya, Indra Tjahaja Purnama, meninggal dunia pada 13 Desember 1997.
"Saya tuh nggak pernah keluar air mata, pas ayah meninggal saja saya baru keluar air mata," kata Ahok.
Kemarin, Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional di DPR Yandri Susanto menyebut tangisan Ahok sebagai air mata palsu demi mencari simpati.
"Saya kira itu nangisnya air mata buaya, itu modus. Tujuannya nyari simpati," kata Yandri di DPR.
Ahok meneteskan air mata ketika menceritakan hubungannya dengan keluarga angkatnya yang muslim saat menyampaikan eksepsi di PN Jakarta Utara.
"Saya terlahir dari pasangan non muslim, namun saya juga diangkat oleh keluarga muslim," kata Ahok dalam persidangan kemarin.
Ayah Ahok bernama Indra Tjahaja Purnama dan ayah angkatnya bernama Andi Baso Amir.
"Ayah saya dengan ayah angkat saya bersumpah untuk menjadi saudara sampai akhir hayatnya. Kecintaan ayah angkat saya terhadap saya sangat berbekas terhadap diri saya sampai dengan hari ini," kata Ahok sambil terisak.
Melihat Ahok menangis, panitia persidangan kemudian memberikan tisu kepadanya.
"Bahkan uang pertama S2 saya dibayar oleh kakak angkat saya (Andi Analta Amir)," kata Ahok. "Saya seperti orang yang tidak tahu berterima kasih apabila saya tidak menghargai agama dan kitab suci orang tua dan kakak angkat saya Islam yang sangat taat."
Ahok bersedih karena dituduh menista agama Islam.
"Tuduhan itu sama saja dengan saya mengatakan saya menista orang tua angkat dan saudara-saudara angkat saya sendiri yang sangat saya sayangi dan juga sangat sayang kepada saya," kata Ahok.
Ahok menceritakan dalam kehidupan pribadi, dia banyak berhubungan dengan teman-teman muslim. Selain belajar dari keluarga angkat, Ahok mengatakan juga belajar dari guru-guru yang taat beragama Islam dari kelas 1 SD Negeri sampai dengan kelas 3 SMP Negeri.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menegaskan ketika kunjungan kerja di Kepulauan Seribu dan mengutip surat Al Maidah ayat 51 saat pidato, dia sama sekali tidak punya niat untuk menodai agama Islam.
"Saya kira orang boleh tuduh macam-macam, bebas, kan?" ujar Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016).
Ahok mengaku selama ini jarang menangis. Seingat dia, terakhir kali menangis ketika ayahnya, Indra Tjahaja Purnama, meninggal dunia pada 13 Desember 1997.
"Saya tuh nggak pernah keluar air mata, pas ayah meninggal saja saya baru keluar air mata," kata Ahok.
Kemarin, Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional di DPR Yandri Susanto menyebut tangisan Ahok sebagai air mata palsu demi mencari simpati.
"Saya kira itu nangisnya air mata buaya, itu modus. Tujuannya nyari simpati," kata Yandri di DPR.
Ahok meneteskan air mata ketika menceritakan hubungannya dengan keluarga angkatnya yang muslim saat menyampaikan eksepsi di PN Jakarta Utara.
"Saya terlahir dari pasangan non muslim, namun saya juga diangkat oleh keluarga muslim," kata Ahok dalam persidangan kemarin.
Ayah Ahok bernama Indra Tjahaja Purnama dan ayah angkatnya bernama Andi Baso Amir.
"Ayah saya dengan ayah angkat saya bersumpah untuk menjadi saudara sampai akhir hayatnya. Kecintaan ayah angkat saya terhadap saya sangat berbekas terhadap diri saya sampai dengan hari ini," kata Ahok sambil terisak.
Melihat Ahok menangis, panitia persidangan kemudian memberikan tisu kepadanya.
"Bahkan uang pertama S2 saya dibayar oleh kakak angkat saya (Andi Analta Amir)," kata Ahok. "Saya seperti orang yang tidak tahu berterima kasih apabila saya tidak menghargai agama dan kitab suci orang tua dan kakak angkat saya Islam yang sangat taat."
Ahok bersedih karena dituduh menista agama Islam.
"Tuduhan itu sama saja dengan saya mengatakan saya menista orang tua angkat dan saudara-saudara angkat saya sendiri yang sangat saya sayangi dan juga sangat sayang kepada saya," kata Ahok.
Ahok menceritakan dalam kehidupan pribadi, dia banyak berhubungan dengan teman-teman muslim. Selain belajar dari keluarga angkat, Ahok mengatakan juga belajar dari guru-guru yang taat beragama Islam dari kelas 1 SD Negeri sampai dengan kelas 3 SMP Negeri.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menegaskan ketika kunjungan kerja di Kepulauan Seribu dan mengutip surat Al Maidah ayat 51 saat pidato, dia sama sekali tidak punya niat untuk menodai agama Islam.