Tim Sukses Anies-Sandi, Anggawira, menilai calon gubernur DKI Jakarta 2017 Agus Yudhoyono tidak siap memimpin Jakarta. Hal ini disampaikan karena dirinya melihat ketidakhadiran dalam acara dialog terbuka yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta.
“Saat diundang ke acara dialog antar kandidat di salah satu stasiun tv swasta yang bersangkutan malah tidak datang padahal ruang seperti ini seharusnya dijadikan sarana menyampaikan pesan dan gagasan sekaligus uji rekam jejak, masyarakat pun tentu ingin melihat proses komunikasi antara calon kandidat Karena lewat perdebatan tersebut, masyarakat akan bisa menilai karakter masing-masing calon dan menilai kesiapan serta kemantapannya,” ujar Anggawira dalam keterangan tertulis, Rabu (14/12/2016).
Lebih lanjut, Juru Bicara Tim Anies Sandi ini menyampaikan mungkin ini juga salah satu cara yang di putuskan tim AHY Sylvi untuk menghindari debat terbuka, karena dengan debat terbuka ini tentunya akan menunjukan kapasitas dan kapabilitas sesunguhnya dari kandidat. Salah satunya acara Mata Najwa yang dinilai Agus belum siap untuk diulas secara terbuka.
Memimpin Jakarta, sambung Anggawira, tidak sama dengan memimpin pasukan militer. Dengan jumlah warga yang cukup besar, ditambah dengan problematika klasik yang hingga kini belum mampu dituntaskan maksimal, Anggawira menegaskan Jakarta harus dipimpin oleh orang yang punya rekam jejak tinggi.
“Itu lah hal yang justru paling fundamental sebagai calon pemimpin Jakarta. Yakni harus sosok yang punya rekam jejak dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial sehingga memiliki banyak pengalaman dan lebih memahami solusi yang terbaik untuk Jakarta, Kedepan kami harapkan Mas Agus dapat ikut serta dalam forum-forum dialog antar kandidat walaupun memang itu sifatnya tidak wajib, saya rasa semakin banyak dialog semakin bagus sehingga warga jakarta punya pilihan yang semakin terang benderang. Pilkada itu ujian rekam jejak," tegas Angga.