Gencatan Senjata di Perang Aleppo Suriah, Warga Sipil Mengungsi

Rabu, 14 Desember 2016 | 01:59 WIB
Gencatan Senjata di Perang Aleppo Suriah, Warga Sipil Mengungsi
Sejumlah anak di Suriah tampak berlarian dan menangis setelah sekolah mereka terhantam roket di kota Aleppo, (20/11) [AFP/George Ourfalian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelompok anti pemerintahan Suriah akhirnya menyetujui untuk gencatan senjata dalam perang saudara dengan pasukan pemeritahan di Aleppo. Kesepakatan itu diambil setelah korban sipil berjatuhan dalam perang.

Nantinya gencatan senjata itu akan diikuti dengan evakuasi para kombatan yang terluka dan warga sipil. Mereka akan diungsikan.

Pemberontak Suriah mengatakan gencatan senjata dengan pasukan pemerintah di Aleppo, disepakati setelah pembicaraan antara gerilyawan dan sekutu Damaskus Rusia, adalah untuk mulai Selasa dan akan mencakup evakuasi kombatan dan warga sipil.

Gencatan senjata itu difasilitasi Rusia. Perang saudara di Suriah terjadi selama 6 tahun untuk menjatuhkan rezim pemerintah resmi Presiden Bashar al-Assad.

Seorang pejabat pemberontak mengatakan Moskow dan faksi-faksi pemberontak sepakat dalam pembicaraan untuk menghentikan serangan udara. Gencatan ini dimulai Selasa (13/12/2016) pagi waktu setempat

"Ada negosiasi dengan Rusia tadi malam. Hal pertama (setuju) adalah pemboman harus berhenti hari ini. Jadi hari ini pemboman berhenti di pagi hari, tapi bentrokan melanjutkan," Zakaria Malahifji.

"Ada (saat ini) penghentian pemboman. Sekarang gencatan senjata sedang dibahas, jadi malam ini encatan senjata harus terjadi," kata dia.

Ia mengatakan Rusia, Turki, yang mendukung pemberontak, PBB dan kelompok-kelompok pemberontak terlibat dalam negosiasi. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI