Ada Bom, Indonesia Minta WNI Waspada di Ankara dan Istanbul

Minggu, 11 Desember 2016 | 22:31 WIB
Ada Bom, Indonesia Minta WNI Waspada di Ankara dan Istanbul
Pihak kepolisian Turki di dekat ledakan bom mobil di luar stadion di Istanbul. REUTERS/Murad Sezer
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Luar Negeri Indonesia meminta warganya di Turki untuk waspada. WNI harus memperhatikan kondisi keamanan sebelum melakukan perjalanan khususnya menuju Ankara dan Istanbul. Sebab ada ledakan bom di Istanbul.

"Khusus WNI yang akan melakukan perjalan ke Turki khususnya Ankara dan Istanbul dalam waktu dekat ini untuk terlebih dahulu memantau keadaan keamanan sebelum keberangkatan," tutur Direktur Perlindungan WNI-BHI Lalu Muhammad Iqbal, Minggu (11/12/2016) malam.

Kemenlu RI juga kembali menegaskan kepada warga negara Indonesia yang berdomisili di Turki untuk tetap tenang. Serta untuk sementara waktu tetap tinggal di rumah sembari terus mencermati perkembangan dan situasi keamanan.

Selain itu, pihaknya juga meminta pada para WNI di Turki untuk melakukan komunikasi dengan KBRI Ankara maupun KJRI Istanbul, ujarnya menambahkan.

"Pemerintah Indonesia selalu mencermati dari dekat dan prihatin dengan perkembangan situasi di Turki, serta menekankan pentingnya penghormatan terhadap konstitusi dan prinsip demokrasi di sana," kata Iqbal menerangkan.

Lebih lanjut, pemerintah Indonesia juga mengharapkan situasi di Turki akan segera pulih dan kembali aman. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan bom di luar Stadion Olahraga Besiktas Vodafone Istanbul, Turki.

"Hingga saat ini tidak diperoleh informasi mengenai adanya WNI yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut," tutur Iqbal.

Informasi sementara menyebutkan, ledakan terjadi akibat bom mobil yang menyasar polisi anti huru hara dan sejauh ini diperkirakan sedikitnya 29 orang meninggal dunia serta melukai 166 orang lainnya.

Atas kejadian tersebut, Kemenlu RI juga membuka nomor pengaduan pada Hotline Perlindungan WNI dengan nomor +62812-9007-0027, serta nomor telepon KJRI +90-531-453-0351dengan nama kontak saudara Dandy dan +90-531-983-1534 dengan nama kontak saudari Humaidah.(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI