Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Yudhoyono menghadiri acara acara pidato politik keempat calon gubernur Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono, di Segara Garden, Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (11/12/2016) siang. Begitu melihat ayahnya datang, Agus yang sedang pidato tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya.
"Terima kasih buat teman-teman yang sudah hadir hari ini, saya sebenarnya surprise harus bicara di hadapan 149 orang hadir dan saya juga surprise melihat ayah saya, Bapak SBY, mentor saya datang ke sini. Terus terang saya nggak tahu kalau beliau (akan) datang. Terimakasih, pepo," kata Agus yang didampingi calon wakil gubernurnya, Sylviana Murni.
Pepo merupakan panggilan sayang keluarga Puri Cikeas kepada Yudhoyono. Panggilan sayang kepada Ani Yudhoyono juga ada yaitu Memo.
Agus menambahkan selama kampanye, ayahnya tidak pernah datang. Yudhoyono tidak datang, kata Agus, bertujuan agar Agus lebih mandiri dalam berpolitik.
Baca Juga: Media Boleh Liput Live Sidang Ahok, Tapi Tidak Saat Pembuktian
"Saya sangat surprise dengan kesibukan beliau, Pak SBY mau hadir hari ini," kata Agus.
Walaupun selama ini tidak menghadiri acara-acara kampanye, Yudhoyono tetap memotivasi Agus dalam berjuang di medan politik jelang pilkada.
Agus mengakui kalau dirinya pendatang baru di dunia politik. Sebelumnya, Agus adalah perwira berpangkat mayor di TNI AD. Dia meninggalkan TNI AD demi mengikuti jejak orangtuanya.
Agus mengatakan setelah masuk dunia politik, dia merasakan perbedaan mendasar antara dunia militer dan dunia politik, antara perang militer dan perang politik.
"Kalau perang militer musuhnya jelas, dan biasanya lokasinya di depan kita. Dalam dunia politik ini musuhnya tidak jelas, bisa di belakang kita, di samping atau di dekat kita sekali," kata Agus.
Baca Juga: Selain Setya Novanto, KPK Juga Periksa Komisioner KPU DKI
Agus dan Sylviana diusung oleh Partai Demokrat, PKB, PAN, dan PPP. Mereka menghadapi pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat yang didukung PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, dan Hanura. Kemudian pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang didukung PKS dan Gerindra.