Pengendara Ojek Online Galang Dana untuk Aceh

Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 11 Desember 2016 | 02:10 WIB
Pengendara Ojek Online Galang Dana untuk Aceh
Ilustrasi gempa bumi (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekitar 20 orang pengemudi ojeg 'online' di wilayah Bogor, Jawa Barat melakukan aksi solidaritas penggalangan dana untuk korban bencana alam gempa bumi Pidie Jaya, Aceh, Sabtu.

Aksi solidaritas dilakukan oleh pengemudi oJEK 'online' Grab-bike dan Go-jek yang tergabung dalam komunitas Pakuan Bike (Pengemudi ojek online).

"Dana yang terkumpul dari aksi solidaritas ini akan kami salurkan ke TV One agar bisa disalurkan ke korban bencana alam gempa bumi Pidie, Aceh," kata Bowo, koordinator aksi.

Puluhan pengemudi onjek online ini melakukan penggalangan dana di sejumlah titik di seputar Terminal Baranangsiang. Pengumpulan dana dilakukan selama tiga jam.

"Walau jumlahnya tidak seberapa, kami berharap sumbangan dari masyarakat ini dapat meringankan beban warga Pidie yang terkena musibah," katanya.

Bowo menyebutkan, aksi yang mereka lakukan sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas atas musibah yang dialami warga Pidie. Para pengemudi sepakat meluangkan waktu mereka untuk mengalang pengumpulan dana bagi korban gempa.

Gempa berkekuatan 6,5 Skala Righter (SR) yang menguncang wilayah Aceh pada Rabu (7/12) pukul 05.03.36 WIB telah menyebabkan terjadinya kerusakan bangunan dan infrastruktur di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh.

Data BNPB mencatat 45.329 orang mengungsi yaitu 43.613 orang di Pidie Jaya dan 1.716 orang di Bireuen. Pengungsi di Pidie Jaya tersebar di enam kecamatan yakni, Kecamatan Pante Raja 1.478 orang, Meureudu 9.925 orang, Ulim 7.419 orang, Meurah Dua 7.194 orang, Trienggadeng 9.653 orang, Bandar Baru empat orang, Bandar Dua 1.520 orang dan Jangka Buya 1.474 orang.

Untuk kerusakan bangunan meliputi, 157 ruko rusak (108 roboh, 31 rusak berat, tiga rusak sedang dan 15 rusak ringan). Sebanyak 11.668 rumah rusak meliputi 2.992 rusak berat, 94 rusak sedang dan 8.582 rusak ringan.

Begitu juga 88 unit mushola rusak, tujuh unit meunasah rusak, lima unit kantor desa, sepanjang 14.800 meter jalan rusak atau retak dan 55 unit jembatan rusak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI