Sebelumnya, pada Jumat (10/12/2016) lalu, para pemimpin redaksi media televisi membuat kesepakatan tidak menyiarkan secara langsung proses persidangan ini.
Para pemimpin media televisi membuat kesepakatan dalam forum rembug media bertajuk "Etika Live Report Persidangan Ahok" di Dewan Pers.
Perwakilan televisi berita yang hadir, antara lain Metro TV, Kompas TV, Inews TV, dan CNN Indonesia TV. Hanya TV One yang tak datang.
"Kami setuju dalam persidangan Ahok tidak disiarkan langsung. Kami perlu menyepakati bersama untuk tidak live di persidangan Ahok," kata Kepala Newsroom Metro TV Andi Setia Gunawan.
Baca Juga: Tragis! Petinju Ini Diduga Jadi Korban Pembunuhan Kartel Kriminal
Andi meminta pengelola televisi yang tidak menghadiri forum tersebut turut mendukung komitmen bersama demi bangsa.
"Kita harus menyepakati bersama, jangan sampai ada dusta diantara kita. Jangan sampai nanti pada saat sidang Ahok ada TV yang menyiarkan langsung," ujarnya.
Andi mengatakan, jika nanti ternyata ada televisi pemberitaan yang tetap menyiarkan langsung, pengelola televisi yang hadir di Dewan Pers hari ini tetap akan memegang komitmen.
"Kalau ada salah satu saja TV yang live, semua TV berita pasti akan live. Kami kalau ada TV yang live, pasti akan melakukan live juga, karena kalau kami tidak live sedangkan yang lain live pasti disebut sebagai pendukung Ahok," tutur Andi.
Sementara, Direktur pemberitaan grup Media Nusantara Citra Arya Sinulingga menyadari adanya kekhawatiran siaran langsung persidangan Ahok berimplikasi pada disintegrasi bangsa.
Baca Juga: Antisipasi Kecurangan, Teman Ahok Kerahkan 13 Ribu Relawan di TPS
"Seperti kita ketahui jika persidangan Ahok nanti disiarkan secara live akan berdampak besar. Kita juga punya tanggungjawab untuk menjaga kerukunan dan ketenteraman masyarakat, serta keutuhan bangsa ini. Jadi saya sepakat, kita media TV ini tidak menyiarkan langsung persidangan Ahok," kata Arya.