Calon gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghormati kesepakatan para pimpinan redaksi media televisi untuk tidak menyiarkan secara langsung semua proses persidangan perkara dugaan penistaan agama yang mulai dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (13/12/2016).
"Semua katanya (tidak setuju live), saya nggak tahu. Kalau itu keputusan kita ikut saja," ujar Ahok di Kuningan, Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2016).
Semula, Ahok berharap proses pengadilannya disiarkan secara langsung oleh semua media agar publik paham duduk perkaranya.
Ahok mengaku tidak kecewa dengan komitmen para pemimpin redaksi media televisi untuk tetap mengedepankan kode etik jurnalistik. Menurut informasi yang didengar Ahok, yang akan diliput televisi secara langsung hanya persidangan pertama atau ketika pembacaan dakwaan.
"Saya dengar-dengar sidang pertama dikasih, nggak semua seperti (persidangan) Jessica (kasus pembunuhan dengan sianida) yang sampai berjam-jam gitu," kata Ahok.
Siang tadi, para pemimpin media televisi membuat kesepakatan dalam forum rembug media bertajuk Etika, Live Report Persidangan Ahok di Dewan Pers.
Perwakilan televisi berita yang hadir, antara lain Metro TV, Kompas TV, Inews TV, dan CNN Indonesia TV. Hanya TV One yang tak datang.
"Kami setuju dalam persidangan Ahok tidak disiarkan langsung. Kami perlu menyepakati bersama untuk tidak live di persidangan Ahok," kata Kepala Newsroom Metro TV Andi Setia Gunawan.
Andi meminta pengelola televisi yang tidak menghadiri forum hari ini turut mendukung komitmen bersama demi bangsa.
"Kita harus menyepakati bersama, jangan sampai ada dusta di antara kita. Jangan sampai nanti pada saat sidang Ahok ada TV yang menyiarkan langsung," ujar dia.
Andi mengatakan jika nanti ternyata ada televisi pemberitaan yang tetap menyiarkan langsung persidangan Ahok, pengelola televisi yang hadir di Dewan Pers hari ini tetap akan memegang komitmen.
"Kalau ada salah satu saja TV yang live, semua TV berita pasti akan live. Kami drnfiti kalau ada TV yang live, pasti akan melakukan live juga, karena kalau kami tidak live sedangkan yang lain live pasti disebut sebagai pendukung Ahok," tutur dia.
Direktur pemberitaan grup Media Nusantara Citra Arya Sinulingga menyadari adanya kekhawatiran siaran langsung persidangan Ahok berimplikasi pada disintegrasi bangsa.
"Seperti kita ketahui jika persidangan Ahok nanti disiarkan secara live akan berdampak besar. Kita juga punya tanggungjawab untuk menjaga kerukunan dan ketenteraman masyarakat, serta keutuhan bangsa ini. Jadi saya sepakat, kita media TV ini tidak menyiarkan langsung persidangan Ahok," kata Arya.
"Semua katanya (tidak setuju live), saya nggak tahu. Kalau itu keputusan kita ikut saja," ujar Ahok di Kuningan, Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2016).
Semula, Ahok berharap proses pengadilannya disiarkan secara langsung oleh semua media agar publik paham duduk perkaranya.
Ahok mengaku tidak kecewa dengan komitmen para pemimpin redaksi media televisi untuk tetap mengedepankan kode etik jurnalistik. Menurut informasi yang didengar Ahok, yang akan diliput televisi secara langsung hanya persidangan pertama atau ketika pembacaan dakwaan.
"Saya dengar-dengar sidang pertama dikasih, nggak semua seperti (persidangan) Jessica (kasus pembunuhan dengan sianida) yang sampai berjam-jam gitu," kata Ahok.
Siang tadi, para pemimpin media televisi membuat kesepakatan dalam forum rembug media bertajuk Etika, Live Report Persidangan Ahok di Dewan Pers.
Perwakilan televisi berita yang hadir, antara lain Metro TV, Kompas TV, Inews TV, dan CNN Indonesia TV. Hanya TV One yang tak datang.
"Kami setuju dalam persidangan Ahok tidak disiarkan langsung. Kami perlu menyepakati bersama untuk tidak live di persidangan Ahok," kata Kepala Newsroom Metro TV Andi Setia Gunawan.
Andi meminta pengelola televisi yang tidak menghadiri forum hari ini turut mendukung komitmen bersama demi bangsa.
"Kita harus menyepakati bersama, jangan sampai ada dusta di antara kita. Jangan sampai nanti pada saat sidang Ahok ada TV yang menyiarkan langsung," ujar dia.
Andi mengatakan jika nanti ternyata ada televisi pemberitaan yang tetap menyiarkan langsung persidangan Ahok, pengelola televisi yang hadir di Dewan Pers hari ini tetap akan memegang komitmen.
"Kalau ada salah satu saja TV yang live, semua TV berita pasti akan live. Kami drnfiti kalau ada TV yang live, pasti akan melakukan live juga, karena kalau kami tidak live sedangkan yang lain live pasti disebut sebagai pendukung Ahok," tutur dia.
Direktur pemberitaan grup Media Nusantara Citra Arya Sinulingga menyadari adanya kekhawatiran siaran langsung persidangan Ahok berimplikasi pada disintegrasi bangsa.
"Seperti kita ketahui jika persidangan Ahok nanti disiarkan secara live akan berdampak besar. Kita juga punya tanggungjawab untuk menjaga kerukunan dan ketenteraman masyarakat, serta keutuhan bangsa ini. Jadi saya sepakat, kita media TV ini tidak menyiarkan langsung persidangan Ahok," kata Arya.