Mensos Semangati Korban Gempa di Pidie Jaya

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 09 Desember 2016 | 21:04 WIB
Mensos Semangati Korban Gempa di Pidie Jaya
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa [Antara/Syaiful Arif]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi para pengungsi korban gempa di tiga titik lokasi pengungsian di Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya yakni di Masjid Al Istiqamah Rhieng, Mushalla Desa Meuraksa, Masjid At Taqwa Desa Keude Meureudu.

Kecamatan Meureudu merupakan wilayah terdampak gempa cukup parah. Jumlah pengungsi di kecamatan ini mencapai 4.000 orang. Di Masjid Rhieng yang dikunjungi Mensos, terdapat 1.100 pengungsi dari sejumlah desa yakni Desa Meuraksa, Desa Teupin Perahu, Desa Rhieng Blang, Desa Rhieng Krueng, dan Desa Rhieng Mancang.

"Sudah makan siang, makanannya enak tidak?," tanya Mensos kepada anak-anak dalam keterangan resminya, Jumat (9/12/2016).

Menurut Mensos, penting memastikan makanan yang dimasak di dapur umum Tagana sesuai selera anak-anak.

"Kalau semangat makan mereka terjaga, Insya Allah kondisi badannya tetap baik," kata Mensos.

Baca Juga: Usaha Bela SBY Diserang Boni Hargens Malah Dianggap Tak Jelas

Di hadapan sekitar 250 anak-anak di tenda pengungsian, Mensos mengajak berdialog, menyanyi dan bersholawat, serta mengajak pengungsi mendoakan warga yang meninggal akibat gempa. Kepada anak-anak, Mensos juga berpesan agar anak-anak tekun belajar, rajin mengaji dan patuh pada kedua orang tua.

Kedatangan Mensos selain melihat kondisi korban gempa juga memotivasi dan mengembalikan semangat anak-anak dan dewasa. Tim trauma healing dan psikososial terus menjalankan tugasnya di setiap posko pengungsi yang dikelola Kemensos, Dinas Sosial Provinsi dan Dinas Sosial Kabupaten.

Hingga saat ini telah ada tiga tim yang diturunkan. Tim pertama dipimpin Kak Seto, tim kedua dipimpin Kak Heny dan terakhir tim dari STKS Bandung.

"Tadi ibu-ibu menyampaikan khawatir kalau tim (trauma healing dan tim konseling, red) ini tidak dilanjutkan setelah 14 hari. Karena mereka memang masih trauma. Nah terkait hal ini tentu kita akan melihat dan memonitor bagaimana kebutuhannya sehingga kebutuhan ini bisa kita lanjutkan," katanya.

Di akhir kunjungan, dibantu tim relawan membagikan tas, seragam dan peralatan sekolah.

Baca Juga: Benarkah Jokowi Panik pada 4 November karena Salah Bisikan?

"Mudah-mudahan ini semua dapat membangun motivasi dan semangat untuk melanjutkan kehidupan mereka," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI