Suara.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa perilaku sekelompok orang yang menghentikan acara Kebaktian Kebangunan Rohani di Gedung Sabuga Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (6/12/2016) sore, salah.
"Nggak bener itu, nanti biar saya bilangin ke mereka kalau mereka itu nggak bener, Islam itu lakum dinukum waliyadin, nggak benar apa yang mereka lakukan," Ryamizard usai bertemu Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan di gedung Menkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2016).
Ryamizard menemui Menkopolkam Wiranto setelah melakukan kunjungan kerja dari Filipina.
Kejadian tersebut menjadi sorotan nasional dalam beberapa hari terakhir.
Gubernur Jawa Barat menyebut peristiwa itu sebagai peristiwa kecil yang tidak berdampak.
"Itu kan kejadian kecil yang tidak mengganggu apa-apa saya kira. Saya minta semua pihak menahan diri, saling hormati dengan baik, itu yang bisa dikemukakan," kata dia di DPR.
Sementara Wali Kota Bandung Ridwan Kamil langsung menyatakan minta maaf atas munculnya kejadian itu.
"Pemkot Bandung memohon maaf atas ketidaknyamanan dan semoga di masa depan koordinasi kegiatan ini bisa dilakukan dengan lebih baik," kata Ridwan Kamil melalui akun media sosial, Rabu (7/12/2016).
Ridwan Kamil menyesalkan munculnya tindakan intoleransi.
“(Maka kami) menyesalkan kehadiran dan intimidasi ormas keagamaan yang tidak pada tempatnya dan tidak sesuai dengan peraturan serta semangat Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.