Cerita Ahok di Belitung, Dulu Diserang Pakai Neraka dan Kafir

Jum'at, 09 Desember 2016 | 11:33 WIB
Cerita Ahok di Belitung, Dulu Diserang Pakai Neraka dan Kafir
Calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama bersama pendukungnya di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2016). [suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Gus Sholeh MZ yakin calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, memenangkan pilkada periode 2017-2022. Ahok menghadapi pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Ahok didukung oleh Partai Nasional Demokrat, Partai Hanura, Partai Golkar, dan PDI Perjuangan, serta PPP kubu Djan Faridz.

Ustadz mengatakan ketika berlaga di bursa pilkada Kabupaten Belitung Timur, dengan dukungan dua partai papan bawah, PIB dan PNBK, Ahok bisa menang. Tentu sekarang dengan dukungan partai papan atas, jalan menuju kemenangan terbuka lebar.

"Kalau saudara saya, Ahok ini di Belitung Timur hanya saat itu didukung PIB yang punya dua kursi (di DPRD), PNBK satu kursi, kami berjuang bersama teman-teman bisa menang. Sekarang didukung partai besar masa nggak bisa menang," kata Gus Sholeh di markas kampanye Ahok dan Djarot, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2016).

Gus Sholeh yang pernah menjadi tim sukses Ahok di Belitung Timur menceritakan bagaimana Ahok dulu menang di tanah kelahiran Ahok.

Menurut Gus Sholeh, salah satu pihak yang paling berperan memenangkan Ahok kala itu adalah ayah kandung Ahok. Ayah Ahok, kata Gus Sholeh, dekat dengan kalangan kyai dan ulama.

"Bapaknya Ahok ini ahli sodaqoh, punya kelenteng apa kuil, tapi sama kyai, ustadz setiap Lebaran itu diberikan angpao, kata orang Cina," ujar Gus.

Situasi jelang pilkada Kabupaten Belitung Timur ketika itu mirip dengan yang terjadi jelang pilkada Jakarta sekarang. Konstelasi politiknya panas. Isu berbau SARA juga kencang.

"Fatwa MUI cukup jelas dulu, yang nyoblos Ahok itu ahli neraka, yang nyoblos Ahok itu kafir," kata Gus Sholeh.

Gus Sholeh tak menyangka ketika itu MUI Belitung Timur mengeluarkan fatwa tersebut.

"Setelah melihat surat yang ada, nah kok bisa ini negara Bhinneka Tunggal Ika, kita sepakat mendirikan negara Indonesia, bukan negara agama, bukan negara sekuler, bukan negara komunis tapi negara pancasila," kata dia.

"Dan saya sampaikan kepada masyarakat, kalau Ahok ini orang baik silakan dipilih, tapi kalau tidak, ya nggak usah dipilih saya bilang begitu," Gus Sholeh menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI