Syok Dapat Medali Emas, Pesilat Belgia Putuskan Pensiun. Kok?

Syaiful Rachman Suara.Com
Jum'at, 09 Desember 2016 | 02:17 WIB
Syok Dapat Medali Emas, Pesilat Belgia Putuskan Pensiun. Kok?
Pesilat Belgia Wendy Pieters (kanan) terlihat syok saat dinyakatan sebagai pemenang partai final [Suara.com/Syaiful Rachman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa mengharukan terjadi di partai terakhir babak final kelas F putri Kejuaraan Dunia Pencak Silat XVII, yang mempertemukan pesilat Belgia Wendy Pieters dengan pesilat Malaysia, Ummi Syazana Binti Husin.

Dalam laga yang berlangsung di GOR Lila Bhuana Denpasar, Bali, pertarungan antara Wendy dengan Ummi memang berlangsung ketat sejak ronde pertama. Di pertengahan ronde kedua, pertarungan mulai berjalan tidak berimbang.

Wendy yang kerap sukses mendulang poin berkat keuntungan postur tubuh serta jangkauan tangan dan kaki, mulai kewalahan. Mengubah strategi dengan menekankan teknik sapuan dan guntingan dalam menyerang, ronde kedua bisa dibilang menjadi milik pesilat asal Negeri Jiran itu.

Terlihat menahan sakit, putri pesilat kenamaan Belgia itu mampu mengimbangi strategi lawan di ronde pamungkas. Keduanya pun terlihat sama kuat hingga gong berbunyi.

Wasit pun memanggil kedua pesilat ke tengah, dan mengangkat tangan Wendy ke atas. Wendy menang tipis di angka 3-2.

Seakan tidak percaya, Wendy terlihat syok di arena untuk beberapa saat dan mengundang perhatian penonton.

"Karena saya pikir saya kalah. Saya tidak percaya ini terjadi setelah sekian lama," kata Wendy saat ditemui suara.com usai pengalungan medali.

"Ini kejuaraan dunia saya yang keempat atau kelima. Tapi ini emas pertama saya,"

Ini merupakan medali emas pertama Wendy setelah beberapa kali menjajal kemampuan bertarungnya di kejuaraan dunia. Namun, medali tersebut juga menandai akhir karir putri dari pesilat terkenal Belgia, Pieters Ludo Holand, itu.

Wendy mengaku kejuaraan dunia di Bali menjadi akhir dari kiprahnya di nomor tarung. Dirinya memutuskan untuk berhenti bertarung lantaran usianya yang sudah mencapai 34 tahun.

"Setelah ini saya memutuskan pensiun. Karena saya sudah berusia 34 tahun. Saya ingin mengajar silat di kampung halaman saya di Belgia karena saya tetap mencintai silat," ujar Wendy.

"Pencak silat itu mengajarkan kita untuk menjadi sebuah keluarga. Cara kita terikat dengan orang lain, hal ini tidak ditemukan di bela diri lain," jawabnya saat ditanya mengapa dirinya belajar silat sejak kecil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI