Hanura: Sejak Kapan Islam Mengajarkan Tidak Toleran?

Jum'at, 09 Desember 2016 | 00:15 WIB
Hanura: Sejak Kapan Islam Mengajarkan Tidak Toleran?
Kebaktian terakhir di Kalijodo. (suara.com/Agung Shandy Lesmana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sekretaris Fraksi Hati Nurani Rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dadang Rusdiana menyayangkan adanya ‎penghentian paksa acara kebangkitan kebangunan rohani di Gedung Sasana Budaya Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/12/2016) malam. Sebab, menurutnya, setiap agama dilindungi konstitusi dan undang-undang dalam menjalankan ibadahnya. 

"Ini tentu sangat kita sayangkan. Siapapun diberi hak untuk menjalankan ibadahnya. Dan itu dijamin oleh konstitusi dan UU," kata Dadang dihubungi Suara.com, Jakarta, Kamis (8/12/2016).

Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini mengatakan, kejadian tersebut mencederai konsensus kebangsaan, kebhineka tunggal ika-an dan kemajemukan. Apalagi kalau pembubaran tersebut dilakukan dengan mengatasnamakan ormas Islam. 

"Sejak kapan Islam mengajarkan ketidaktoleranan?  Islam itu agama yang toleran, menghargai perbedaan," ujarnya.

Menurutnya, tindakan seperti ini merupakan semangat beragama tidak disertai dengan ilmu yang memadai. Apalagi, ketika pembubaran ini didasari adanya perizinan yang dilanggar. 

"Kalaupun ada prosedur perizinan yang dilanggar, maka bukan tugas ormas melakukan penegakan hukum. Laporkan kepada aparat, dan biarkanlah aparat yang menertibkannya," tuturnya.

Ketua DPP Partai Hanura ini berharap kejadian seperti ini tidak terjadi di kemudian hari. ‎Dia malah meminta supaya aksi super damai 2 Desember lalu menjadi contoh ketauladanan bagi umat Islam itu sendiri.

"Aksi demo superdamai 212 memberikan kesejukan dan ketauladanan bagaimana ummat Islam menunjukan ekspresinya dalam negara demokrasi, luar biasa indah. Contohlah itu bukan dengan kekerasan seperti yang terjadi di Sabuga," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI