Pendeta Albertus Paty dari Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia menyampaikan dalam diskusi bahwa Pancasila harus dipertahankan sebagai nilai dasar bangsa. Bangsa Indonesia bisa bersatu karena ada Pancasila dan UUD.
Albertus Paty menyatakan bahwa Gereja juga harus berjuang mempertahankan dan mengimplementasikan Pancasila. Turut serta menumbuhkan intelektual bangsa. Sehingga menjadi perekat kebhinnekaan melalui cinta kasih.
Machasin yang juga didapuk sebagai pembicara diskusi panel menyampaikan meski ada hambatan kehidupan beragama namun pemerintah peduli terhadap hal yang dapat mengancam persatuan dan kebhinnekaan. Pemerintah terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
Kemudian diskusi diisi oleh pembicara dari Sulawesi Utara, yakni Uskup Manado Mgr. Yosef Suwatan, Majelis Pertimbangan Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa pendeta Supit dan Majelis Gembala Sinode Kerapatan Gereja Protestan Minahasa Gbl. Rolly Irianto Liow.
Selanjutnya Ronny menyimpulkan pelaksanaan Sarasehan Kebhinekaan Natal Nasional 2016, bahwa Gereja dan masyarakat juga harus berjuang mempertahankan dan mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan umat di tengah keberagaman. Dan juga menjadi agen pembawa damai dengan menghadirkan cinta kasih dan persaudaraan.
Sarasehan kebhinnekaan merupakan bagian dari rangkaian Perayaan Natal Nasional tahun 2016. Tema Perayaan Natal Nasional tahun ini adalah Hari Ini Telah Lahir Bagi-Mu Juru Selamat yaitu Kristus, Tuhan, di Kota Daud. Dan Tondano telah ditetapkan sebagai lokasi puncak Perayaan Natal Nasional 2016, yang akan diselenggarakan pada 27 Desember 2016. Rencananya perayaan akan dihadiri Presiden Joko Widodo.