Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Bidang Ideologi Rachmawati Soekarnoputri kini menjadi tersangka kasus merencanakan makar. Dia ditangkap di rumahnya oleh anggota Polda Metro Jaya pada Jumat (2/12/2016) dini hari.
Hari ini, di rumahnya yang terletak di Jalan Jati Padang Raya 54, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, putri Bung Karno menyelenggarakan konferensi pers untuk mengklarifikasi tuduhan sekaligus menceritakan awal mula dituduh terlibat merencanakan makar.
Rachmawati mengatakan berawal dari jumpa pers di Universitas Bung Karno, Cikini, Jakarta Pusat, pada tanggal 20 November 2016.
"Saya mengadakan suatu pertemuan para tokoh nasionalis di UBK. Tentunya bukan melibatkan institusi UBK, tetapi hanya memberikan ruang dan tempat dialog di UBK. Kemudian jumpa pers lagi tanggal 1 itu," Kata Rachmawati.
Baca Juga: Kontroversial! Wasit Indonesia Vs Vietnam Jadi Meme
Konferensi pers tanggal 1 Desember berlangsung di Hotel Sari Pan Pasifik, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, atau sehari sebelum berlangsung aksi damai di lapangan Monumen Nasional.
Materi yang disampaikan dalam jumpa pers, katanya, terdiri dari dua poin.
"Pertama, saya mendukung dalam rangka bela Islam menangkap Ahok. Sekali lagi, ikut mendukung solidaritas bela Islam menangkap Ahok dan yang kedua adalah bela negara, yaitu mengembalikan atau kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945 yang asli," ujar Rachmawati.
Adik kandung Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan permintaan untuk mengembalikan teks UUD 1945 ke naskah asli bukan kali pertama dia sampaikan. Tahun lalu, Rachmawati malah sudah bertemu Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan untuk meminta hal yang sama.
"Ini terus berlanjut sampai pada ketika saya mendengar dari pak Zulkifli juga, pada kesempatan saya bertemu beliau di muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Saya menanyakan, menagih janji dari Pak Zulkifli bagaimana dengan permintaan saya untuk kembali ke UUD 1945, tidak melalui amandemen kelima," ujar Rachmawati.
Baca Juga: Asyik, Libur Bersama 2017 Tambah, Cuti Bersama Juga Ditambah
Dalam pertemuan dengan Zulkifli kala itu, Rachmawati menyampaikan argumentasi sehingga UUD 1945 perlu dikembalikan ke naskah asli.