KPK Didesak Selesaikan Skandal Century, Nazaruddin Bisa Jadi Aset

Rabu, 07 Desember 2016 | 16:37 WIB
KPK Didesak Selesaikan Skandal Century, Nazaruddin Bisa Jadi Aset
M. Nazaruddin di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (6/1). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Boni Hargens mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menuntaskan kasus bailout Bank Century. Kasus bank gagal berdampak sistemik yang merugikan uang negara sebesar Rp6,7 triliun itu terjadi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kita dorong (KPK) agar kasus Century dibongkar tuntas. Nazaruddin yang masih hidup harus segera dijadikan aset untuk membuka keterlibatan aktor-aktor besar lain sepanjang pemerintahan 10 tahun lalu. Yang juga kasus-kasus korupsi yang melibatkan orang-orang dalam Istana pada zaman SBY," kata Boni dalam diskusi yang bertajuk Korupsi dan Kekuasaan: Membaca Sejarah Mengenang Para Sengkuni di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2016).

Nazaruddin merupakan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang kini telah dipenjara dalam kasus korupsi.

Boni mengatakan kasus korupsi tersebut harus diusut tuntas agar menjadi pembelajaran sejarah dan jangan lagi menjadikan kekuasaan sebagai alat untuk memperkaya diri.

"Sehingga yang terjadi di dalam pilpres, dan pilkada money politic berkembang liar dan masyarakat tak lagi malu menerima uang politik karena politik itu memang untuk cari uang," katanya.

Komisaris Utama LKBN Antara mengatakan dampak paling buruk dari korupsi adalah masyarakat akan mereduksi politik sebagai alat pencari uang. Padahal, seharusnya politik berfungsi untuk membangun moralitas dan peradaban sehingga harkat dan martabat demokrasi pulih.

"Kasus listrik, Century dan kasus-kasus lain diusut tuntas. Seperti Kasus depo Pertamina Balaraja yang melibatkan AS. Ini contoh kasus di kejaksaan yang mangkrak kontraktornya ketika itu Pak SU. Artinya apa bahwa penegakan hukum jangan menjadi retorika, tapi menjadi aksi dan ini momentum besar ada di tangan kita," kata Boni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI