Suara.com - Polda Metro Jaya tengah melacak keterlibatan sejumlah kalangan yang diduga mengucurkan dana untuk rencana makar dengan menunggangi aksi damai 2 Desember.
Menurut analisa pengamat politik Boni Hargens hal itu menegaskan bahwa upaya makar sudah didesain.
"Dan ketika itu dilakukan maka terjadi chaos ketika chaos terjadi ada orang yang masuk untuk mendesak Sidang Istimewa (MPR), ada upaya untuk memperebutkan kekuasaan secara legal, itu memang desain makar," kata Boni di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2016).
Kelompok yang diduga merencanakan makar, kata Boni, hendak menunggangi aksi damai untuk melancarkan aksi yaitu membuat kekacauan.
"Yang jelas dong (makar itu didesain), dari pembacaan saya ini, kan ada upaya dari aksi 212 itu, ada segelintir aktor radikal dari simpatisan ISIS ikut masuk dan melakukan bom bunuh diri," kata Boni yang juga Komisaris Utama LKBN Antara.
Boni menambahkan rencana tersebut kemudian gagal total setelah polisi menangkap sejumlah tokoh pada pagi hari menjelang aksi damai.
Boni mengapresiasi kinerja polisi dan kesadaran masyarakat untuk sama-sama menciptakan aksi damai.
"Selain karena masyarakatnya sudah sadar, juga karena provokatornya sudah diamankan oleh kepolisian," kata Boni.
Itu sebabnya, Boni berharap polisi segera mengungkap pihak yang mendanai rencana makar untuk memutus mata rantai.
"Salah satu menjadi sasaran kita adalah bagaimana ada indikasi adanya aliran yang pada aksi 4 November dan 2 Desember dan gerakan lain sampai lebaran kuda kedepan, saya kira ini yang jadi fokus kita kedepan, uang darimana, perusahaan asing mana saja yang terlibat, aktornya siapa yang terlibat," kata Boni.