Suara.com - Tim reaksi cepat PT PLN Wilayah Aceh kini sedang memperbaiki jaringan listrik yang mengalami kerusakan parah akibat gempa berkekuatan 6,5 skala richter di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Bireuen.
Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Aceh, T Bahrul Khalid saat dihubungi di Banda Aceh, Rabu menyatakan, akibat gempa telah merusak jaringan listrik di Kabupaten Pidie Jaya dan sebagian Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Pidie.
Untuk menghidupkan kembali jaringan listrik, tim reaksi cepat PLN kini sedang memperbaiki di daerah Meureudu, Ibukota Kabupaten Pidie Jaya dan Samalang, Kabupaten Bireuen.
Akibat gempa telah mengakibatkan pelayanan listrik terhadap puluhan ribu pelanggan terputus yang tersebar di Rayon Samalanga sebanyak 750 pelanggan, Meureudu 36.000 pelanggan, dan Beureunuen, Kabupaten Pidie, 4.000 pelanggan.
Baca Juga: Gubernur Aceh Minta Bupati Pidie Jaya Tetapkan Tanggap Darurat
Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) yang rusak di Samalanga sebanyak 500 kilometer sirkit (kms), Meureudu dan Beureunuen 25 kms. Tiang jaringan tegangan menengah (TM) yang roboh di Samalanga 3 batang, Beureunuen 25 batang, dan Meureudu 20 batang, sedangkan tegangan rendah (TR) di Samalanga 10 batang, Meureudu 30 batang, dan Beureunuen 20 batang.
"Selain itu 84 unit trafo di Samalanga, Beureunuen, dan Meureudu juga roboh. Beban tidak tersalur di Samalanga 500 kw, Beureunuen dan Meureudu 6 mw," jelas Bahrul, Rabu (7/12/2016).
Sementara pembangkit dan gardu induk (GI) yang tidak operasi nihil sedangkan penyulang yang tidak operasi yaitu satu penyulang Ulee Gle, Kabupaten Pidie Jaya.
"Kita berharap tim bekerja cepat, sehingga pada malam hari warga bisa terlayani aliran listrik," T Bahrul.
Sementara itu, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya, korban meninggal dunia mencapai 25 orang dan ratusan warga luka-luka. Kepala BPBD Pidie Jaya Puteh A Manaf mengatakan tim relawan terus melakukan pencarian dan evakuasi korban yang diduga masih ada tertimbun di reruntuhan bangunan.
Baca Juga: Belajar dari Tsunami 2004, Warga Aceh Lari ke Dataran Tinggi
Ia menyatakan, korban meninggal dunia sebagian besar tertimbun bangunan dan pencarian terus dilakukan, karena banyak bangunan rumah dan pertokoan di sejumlah wilayah di Pidie Jaya yang roboh. Di Meureudu diperkirakan ada 14 orang yang terperangkap di reruntuhan bangunan toko yang roboh.
Selanjutnya, relawan Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri, Royan menyebutkan, sedikitnya 92 unit toko mengalami rusak berat dan sebagian rata dengan tanah. Puluhan toko tersebut tersebar di lima kecamatan yakni Meureudu 41 unit, Kecamatan Tringgadengn 26 unit, Kecamatan Bandar Dua 7 unit, Kecamatan Bandar Baru 16 unit dan Kecamatan Meurah Dua 2 unit.
Sedangkan bangunan masjid kabupten dan kecamatan yang mengalami kerusakan parah sebanyak 5 unit. (Antara)